Arwis yuliana

Mengajar di SDN. 04 Batu Payuang, Kec. Lareh Sago Halaban, Kab. Lima Puluh Kota. Sebelumnya pernah mengajar di SDN. 03 Koto Lamo, Kec. Kapur IX dan &nbs...

Selengkapnya
Navigasi Web

Sebulan Bersama Kenzhi #Tantangan menulis Hari ke-8

Sambil duduk di bawah pohon yang rindang. Aku Kenzhi dan adikku Olvi berfoto bersama. “ Umi, ayo kita masuk ke sana”. Kata Kenzhi sambil menunjuk ke arah kampus IPDN. “ Mau ngapain kesana nak?”. Tanyaku.

“Cuma main doang”. Jawabnya lagi.

“Nggak usah sayang, kita kan mau pergi melihat nenek. Mamanya Abi. Perjalanan kita kan masih jauh”. Kataku menjelaskan. “Iya ya, kalau begitu kita berangkat lagi umi. Ayo mama. Kenzhi nggak capek lagi”. katanya sambil berdiri dan memegang tangan kami berdua.

“Ya, udah ayok kita berangkat”. Kataku sambil berdiri. Kamipun langsung naik motor dan melanjutkan perjalanan.

Tiba di Rumah sakit. Ternyata kami sampai sangat pagi. Sehingga kami tidak diizinkan masuk karena jam besuk belum buka. Akupun menelfon suamiku yang berada di ruang rawat inap. Ia menyuruhku maduk lewat pintu belakang. Karena disana memang tidak ada yang menjaga.

Akhirnya kami bertiga menyelundup lewat pintu belakang. Baru sampai di atas tangga kami bertemu dengan seorang Dokter. “Umi, ada pak Dokter”. Kata Kenzhi berbisik. “ Tidak apa-apa. Yang penting Kenzhi jangan nakal ya”. Jawabku padanya sambil memberi isyarat agar dia diam.

Kami cepat-cepat masuk ke ruang inap tempat mertuaku dirawat. Disana ada suamiku yang sedang menemani mertuaku. Iapun tersenyum melihat kami. Kamipun bersalaman. Aku mencium tangan mertuaku. “Bu, ini ada buah naga yang ibu pesan kemarin”, kataku. Karena sebelumnya ibu mertuaku menginginkan buah naga untuk dimakannya.

“Kenzhi, ayo salam sama nenek”. Panggilku dan iapun langsung menghampiri mertuaku dengan mengucapkan salam. “Cepat sembuh ya, nek”, katanya pada mertuaku.

Ibu mertuaku tersenyum pada kami. Dan ia memegang pipi Kenzhi dengan tangan yang lemas. “Ganteng ya, cucu nenek”. Katanya sambil tersenyum. Tiba-tiba ada perawat yang masuk. Suamiku memanggi Kenzhi untuk sembunyi didekatnya. Karena anak kecil tidak boleh masuk ke ruang rawat inap.

Kenzhipun langsung menghampiri suamiku.”Abi, ada apa?”. Katanya sambil berbisik. “Ssst, nanti ibu perawat lihat Kenzhi ada disini. Kemudian Kenzhi disuruh keluar. Kenzhi mau?”. Tanya suamiku pada Kenzhi dengan berbisik pula. “Kagak mau”. Jawabnya. “Kalau begitu, Kenzhi sembunyi dulu disini”. Kata suamiku lagi sambil menunjuk ke sampingnya. Kenzhi langsung duduk dipangkuan suamiku.

“Tumben, dia mau”. Kata Olvi melihat Kenzhi berpelukan sama suamiku. Karena hari itu adalah hari pertama kali mereka bertemu. “Padahal sama bapaknya sendiri, Kenzhi enggan berpelukkan sama bapaknya. Lah, kok sekarang sama abinya ia mau?”. Kata Olvi.

“Mungkin Kenzhi tau perasaan Abinya sekarang. Abi lagi cemas memikirkan nenek, iya kan nak?”. Tanyaku sambil berbisik pada Kenzhi. Ia mengangguk seakan setuju dengan ucapanku. Kemudian suamiku dan Kenzhi ngobrol. Entah apa yang mereka bicarakan.

Dua jam telah berlalu, akhirnya aku, Kenzhi dan adikku berpamitan pada suami dan mertuaku. “Baiklah, hati-hati di jalan ya”, katanya padaku dan kemudian mencium Kenzhi.

“Abi nggak ikut pulang?”. Tanya Kenzhi. “Abi, belum bisa pulang. abi harus jagain nenek disini. Kalau nanti Kenzhi dah besar. Kenzhi juga harus jagain mama Ya”, kata suamiku lagi. Kenzhi menganngguk dan kemudian mencium tangan abinya. Kemudian kamipun meninggalkan ruang rawat inap melalui pintu belakang tempat kami masuk tadi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisannya bagus. Masih ada kesalahan bahasa dan ejaan.

29 Jan
Balas

Trmksh ya Umi masukannya... Barokallah

31 Jan



search

New Post