In The Last Minute

Ingatanku melayang ketika melihat bangunan yang membisu didepan mataku... Aku sewaktu kecil akrab dengan bangunan ini, tapi sekarang bangunan ini seolah menangis, dan berusaha menceritakan kisahnya setelah aku tidak bersamanya lagi.

Aku berusaha menahan tangisku, ketika aku melihat bayangan anak kecil yang tertawa gembira, sedang berada di atas atap bangunan itu sambil memegang buah jambu yang dipetiknya...itu aku. Sesak dadaku didera rasa bersalah...

Bapak...Ibu..., maafkan aku. Yang tidak bisa menjaga amanah kalian untuk menjaga rumah impian kalian. Maafkan aku yang sudah membiarkan orang merusak rumah impian kalian menjadi bangunan yang sekarang tidak bisa disebut "Home Sweet Home" tempat kalian melepas lelah.

Semakin deras air mataku mengalir, melihat bayangan bapak dan ibuku yang sedang duduk santai di kursi teras bangunan impian mereka... mereka tersenyum dan berkata, "Awi..., pulanglah. Biarkan kami yang menjaga rumah impian kami. Kami tahu, kamu tidak salah. Anakku sayang, jangan lagi kamu bersedih."

Maafkan aku bapak... Maafkan aku ibu...

In the last minute, aku kembali menatap bangunan yang membisu itu... mengunci semua kisah sedihku bersamanya. Walaupun tetangga menceritakan bangunan itu menjadi bangunan yang menyeramkan, tapi bagiku bangunan itu tetaplah "Home sweet Home."