Asep Dhani Gandani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Metode Belajar Sudut Pandang (Point of View Learning Method)
Metode Belajar Sudut Pandang

Metode Belajar Sudut Pandang (Point of View Learning Method)

Di dalam kelas, para peserta didik berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Mereka membawa latar belakang pendidikannya masing-masing ke dalam kelas. Hal yang sama terjadi juga di dalam masyarakat dimana masyarakat terdiri dari berbagai macam latar belakang yang berbeda. Ada yang berlatar belakang ekonomi, sosial, agama, politik, budaya, adat istiadat, bangsa, suku, ilmu pengetahuan, teknologi dan lain sebagainya. Di dalam masyarakat dan di dalam kelas, mereka "dipaksa" untuk hidup berdampingan karena fitrahnya manusia sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupannya untuk mencapai tujuannya. Dalam proses berdampingan itu, tidak jarang terjadi gesekan-gesekan karena perbedaan cara pandang yang berasal dari latar belakang mereka masing-masing. Gesekan-gesekan ini kadang kala bersifat terpendam, terhambat dan bergejolak. Terpendam dalam arti sebagai manusia dewasa, rasa alamiah ketakutan dan sebagai orang timur bisa memendam gesekan sehingga tidak timbul keluar. Terhambat dalam arti gesekan itu tidak terkeluarkan karena ada unsur-unsur yang menghalanginya, misalnya rasa takut, segan, malu dan lain sebagainya untuk berkonfrontasi terhadap permasalahn-permasalahan gesekan mereka yang mengalaminya. Bergejolak dalam arti gesekan itu dikeluarkan untuk mendapatkan tempat konflik sehingga salah satu harus menang dan salah satu harus kalah. Dalam batasan latar belakang itulah, metode belajar ini diajukan.

Metode belajar sudut pandang ini terbilang baru dalam dunia pendidikan sebagaimana halnya teori belajar kognitif, konstruktivisme dan humanisme, namun mendapat tempat dalam balutan terutama kognitif, konstruktivisme dan humanisme. Dalam balutan kognitif dan konstruktivisme, model belajar sudut pandang ini memandang bahwa pengetahuan tidak ditransferkan dari satu orang ke orang lainnya atau dari satu guru ke murid-muridnya, namun ilmu pengetahuan atau informasi yang diberikan diolah sesuai dengan ilmu pengetahuan dan informasi yang sudah didapat sebelumnya oleh peserta didik. Dalam kaitan ini pula, sebetulnya teori belajar kognitif dilibatkan terutama dalam proses asimilasi, akomodasi dan ekuilibrasi. Dalam balutan humanisme, maka lebih tepat dimasukkan ke dalam pembelajaran bermakna. Secara lebih spesifik selanjutnya model belajar sudut pandang ini juga masuk ke dalam teori belajar bermakna dari Ausubel.

Dalam praktek pembelajaran di kelas, metode belajar sudut pandang ini dipergunakan untuk memberikan pengalaman belajar kepada anak untuk bisa berkooptasi dalam pendapat masing-masing sehingga semua pendapat yang disampaikan itu akan menjadi satu sintesis dan pada akhirnya akan menjadi satu berpikir tingkat tinggi evaluasi dan pada saatnya akan mampu menembus tujuan pendidikan umum "to be able to live together" atau mampu hidup bersama dengan orang lain.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, peserta didik akan diberikan orientasi terlebih dahulu. Kemudian para peserta didik akan diberikan sebuah permasalahan yang membutuhkan pendapat dari setiap sudut pandang, contohnya bagaimana masalah dipandang dari sudut pandang agama, sosial, budaya, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya sesuai dengan keperluan. Setelah itu, semua menyusun pandangannya sendiri-sendiri dalam kelompoknya masing-masing. Setelah itu diberikan waktu untuk menyampaikan pendapat masing-masing. Kemudian, pendapat tersebut dianalisis satu persatu sehingga bisa dianalisis dan kemudian berakhir menjadi sebuah evaluasi.

Dengan metode pembelajaran sudut pandang ini, maka para peserta didik akan belajar bagaimana caranya menyikapi suatu persoalan dengan sudut pandang masing-masing namun pada akhirnya akan mampu menjadi sebuah keindahan pendapat yang akan bermakna dan bermanfaat bagi semua orang tanpa menimbulkan gesekan sosial.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post