Selamat pagi, Pak Guru, aku ucapkan dengan tulus, mengawali pagi dengan senyum, dan wajah penuh harap, pelajaran apa hari ini kan kauberi, hati yang jernih wajah yang bening tenang, mata yang teduh penuh kasih, adalah pelajaran yang tak kauucapkan, tapi begitu kauperlakukan aku. Selamat pagi, Bu Guru, telah kauajari aku banyak rumus dan hitungan, agar aku siapkan menghadapi hidup yang sulit diperhitungkan, lebih rumit dari sekadar rumus fisika, kimia, dan matematika, kauuji aku berkali-kali agar aku tahan uji, lulus gemilang dalam ujian kehidupan yang soalnya keluar tanpa kisi-kisi, tanpa jadwal tanpa panduan, tapi kautelah bekali kami dengan dada yg lapang, hati yg terbuka, serta senyum untuk setiap persoalan. Dahulu aku memandang hidupmu datar tanpa masalah, karena kulihat wajah tenang penuh senyum, tutur kata yang santun dan lemah lembut, kini baru kupahami bahwa hidupmu pun penuh masalah dan kesulitan, tapi hatimu begitu tangguh, aku hanya mengenalmu sebagai teladan bagiku dan semua muridmu, kepahitan dan penderitaan telah kauubah jadi wajah yang ramah penuh kasih, kegundahan kauubah jadi kata-kata bijak penuh makna. Selamat pagi, ibu dan bapak guru, kini aku rindu duduk mendengar nasihatmu, aku janji akan sepenuh hati dan jiwa memaknai setiap kata yang kauucapkan, banyak pelajaran yang dahulu aku sia-siakan, kini tak kan ada sepatah kata yang akan aku lupakan. Selamat pagi ibu dan bapak guruku, aku tetap mengagumimu, dan kau akan tetap teladan bagiku. @salam dari Asep Nurjamin di Bumi Guntur Melati