Belum sarjana? Kok bisa!
Disatu sisi kata-kata di atas seperti menyepelekan saya yang belum lulus sarjana yang kebetulan saat itu saya mendapat panggilan untuk mengikuti Ujian Kompetensi Guru (UKG). Saya memang belum sarjan tapi saya yakin ini amanah dari Allah yang menasibkan saya berada di dunia pendidikan sebagai tenaga kependidikan.
Di sisi lain, kata-kata di atas menjadi motivasi buat saya untuk menumbuhkan kembali keinginan untuk kuliah yang sempat terkubur beberapa tahun yang lalu.
Hingga sampai saat ini karena belum sarjana saya terkadang merasa kalau saya sedang dikucilkan. Saya hanya bisa gigit jari saat orang lain mendapat bantuan. Namun saya sadar, kalau rezeki orang itu berbeda-beda. Apa yang belum saya miliki berarti bukan rezeki saya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar