Asep Saefur

Menulis adalah berkomunikasi dengan rasa. Menulis adalah ungkapan rasa tak bertepi. Tak ada batas ruang. Tak ada batas waktu. Menulis adalah berkomunikasi a...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dari Ajang LKTI

Dari Ajang LKTI

Kecewa? Mungkin. Namun apalah arti sebuah kekecewaan jika itu hanya akan menyesakkan dada. Apalah arti sebuah kekecewaan jika itu hanya menambah deretan penyesalan. Penyesalan itu tidak pernah datang di awal. Pepatah yang sudah ladu namun jarang menjadi sebuah pelajaran.

Masuk lima besar merupakan prestasi luar biasa bagi anak-anak dalam lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Jawa Barat. Sebuah pencapaian yang diluar perkiraan, setidaknya inilah yang dirasakan anak-anak. Dengan persiapan yang minim dan pengalaman yang nyaris tidak ada, mereka mampu menyingkirkan pesaing-pesaing dari sekolah yang memiliki reputasi lebih, jelas sebuah kebanggaan tersendiri.

Kebanggaan masuk lima besar ternyata tidak serta-merta menanamkan rasa puas usai perhelatan ajang perlombaan ini. Justru rasa kecewalah yang kami rasakan. Mengapa? Karena kami melihat bahwa peluang menang itu sebetulnya demikian terbuka. Kami dikalahkan karena lemahnya persiapan. Dan kalah karena kurangnya persiapan ternyata tidak enak, lebih mudah menerima dan mengakui kekalahan itu jika memang kita berada di bawah kemampuan pesaing kita.

“Habis ngga nyaka sih Pak kita masuk final” itulah alasan anak-anak.

Dalam temu teknis telah disampaikan bahwa untuk yang masuk final KTI harus membuat media presentasi boleh menggunakan powerpoint, prezi atau lainnya. Dalam final peserta harus memaparkan hasil kajiannya selama 5 menit dan dilanjutkan tanya jawab dari tim juri.

Ketidakyakinan akan masuk final, membuat anak-anak menunda-nunda pembuatan media presentasi. Mereka menunggu dan menunggu pengumuman masuk tidaknya ke tahap final.

Dua hari sebelum final, berita baikpun datang, kami dua tim yang diajukan kedua-duanya masuk final. Alhamdulillah, kegembiraan meledak seakan sudah menjadi juara. Anak-anak pun mempersiapkan diri menyusun media presentasi itupun seusai pulang sekolah yang jelas-jelas sudah sore. Dua hari yang disediakan panitia ternyata tidaklah cukup untuk membuat media ini. Padahal H-1 jam 20:00 media harus telah dikirim lewat surel.

Inilah awal kekecewaan kami. Anak-anak terfokus bagaimana membuat media presentasi dan tidak sempat berlatih melakukan presentasi apalagi tanya jawab untuk menguji penguasaan materi. Alhasil, mereka datang ke ajang final dengan minim persiapan. Polos apa adanya.

Menyaksikan ajang final KTI anak-anak SMA, ternyata sungguh luar biasa. Anak-anak dari sekolah lain nampak mereka telah dipersiapkan dengan sangat matang. Sentuhan pembinaan terlihat jelas. Kemampuan mereka untuk menyajikan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dewan juri sungguh luar biasa. Rasanya tidak kalah dengan anak-anak mahasiswa yang mengikuti sidang sarjana. Ada kekaguman dan kebanggaan tersendiri. Ternyata anak-anak Indonesia memang luar biasa. Ajang ini sekaligus membuka wawasan betapa anak-anak itu memiliki potensi terpendam yang jarang muncul dalam pembelajaran di dalam kelas.

Ketika anak-anak kami tampil, nampak kepolosan dan keluguan mereka sebagai anak SMA apa adanya. Sebetulnya potensi anak-anak tidak kalah dari peserta lain. Mereka gugup itu biasa, yang penting mereka tidak kehilangan konsentrasi. Mereka mampu menjawab walau seadanya. Mungkin di sini kekurangan mereka, akan tetapi kekurangan ini lebih pada belum terbiasanya mereka menghadapi ujian seperti ini. Seharusnya jawaban itu lebih pada upaya mempertahankan apa yang menjadi bahan lomba. Mereka nampak terbawa arus penguji. Mereka terlampau mudah dipatahkan oleh asumsi-asumsi penguji. Dan inilah sudut-sudut yang perlu diperbaiki. Ini bukan diskusi, ini pengujian atas keajeggan temuan mereka. Seharusnya betapapun mereka setuju dan membenarkan pemikiran tim penguji, mereka tetap harus berupaya mempertahankan pemikiran mereka sendiri.

Dari hasil yang didapat sebetulnya tidaklah mengecewakan. Masuk dalam jajaran lima besar adalah prestasi luar biasa untuk pemula. Namun sekali lagi minimnya persiapan dan melihat peluang yang demikian besar untuk menang, akhirnya sedikit kekecewaan tak pelak menghinggapi hati kami.

Luar biasa, adalah kata yang pantas kami tujukan pada mental anak-anak. Kekalahan dan kekecewaan yang ada ternyata tidak membuat mereka putus harapan, justru semua ini telah membakar mereka untuk berprestasi lebih. Kini, mereka mulai meyakini bahwa sebetulnya mereka bisa dan mampu bersaing dengan sekolah lain. Kekecewaan dan kekalahan ternyata harus dirasakan untuk sukses dan berprestasi. Bagai singa yang mencium darah, anak-anak menagih event berikutnya. Kapan Pak ada lagi?

Bangga dan bahagia ternyata menjadi kado terindah dari sebuah kejuaraan yang gagal meraih prestasi utama. Bagaimana tidak, ketika diumumkan akan ada lomba sejenis antusias anak-anak demikian besar. Dari peserta yang takut-takut hingga setengah dipaksa dan dibujuk, kini kami kewalahan peminat hingga terpaksa harus mengadakan seleksi tingkat sekolah.

Bissmillah sebuah ajang lomba ilmiah kini di hadapan mata. Tak ada target juara, karena kamipun menyadari posisi kami. Pesaing kami kali ini jauh lebih berat dan lebih berpengalaman. Namun, semangat anak-anaklah yang menjadikan lomba ini terasa lebih bermakna. Hari ini medali keberanian dan semangat berprestasi telah kami raih. Biarlah medali kejuaraan dari ajang lomba ini kita limpahkan pada arena lomba itu sendiri.

Cimahi, 11 Oktober 2017 : Inspirasi di jelang hari Sumpah Pemuda.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap. Tlsnya makin bertenaga

11 Oct
Balas



search

New Post