Asep Saefur

Menulis adalah berkomunikasi dengan rasa. Menulis adalah ungkapan rasa tak bertepi. Tak ada batas ruang. Tak ada batas waktu. Menulis adalah berkomunikasi a...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sahabat Tak Sejalan

Sahabat Tak Sejalan

Sebuah kendaraan bermotor pastilah memiliki dua komponen utama ini, yakni rem dan gas. Dua komponen ini saling bertolak belakang. Mereka tidak pernah kompak, tidak pernah sepaham. Rem selalu bertindak untuk menghentikan kendaraan sedangkan gas selalu mengajak kendaraan melaju, lebih kencang dan semakin kencang.

Gas berkata dengan lantang, tanpa gas apalah arti sebuah kendaraan. Kendaraan tidak akan melaju tanpa gas. Kendaraan akan berdiam diri di tempat, lalu apalah arti kendaraan bermotor kalau pada akhirnya harus didorong ketika kendaraan akan berjalan.

Rem tak kalah berkata penuh wibawa, bahwa dirinyalah yang paling bermakna dalam kendaraan. Tanpa rem kendaraan tidak akan bisa menghindar bahaya. Betapa nyawa penumpang menjadi pertaruhan jika rem tidak berfungsi dengan baik. Tanpa rem kendaraan bermotor harus menunggu habisnya bahan bakar ketika dia akan berhenti.

Kendaraan ternyata tidak akan bisa berjalan dengan sempurna tanpa dua sahabat yang tidak pernah akur ini. Dua sahabat yang selalu berpandangan berbeda dan bahkan bertolak belakang, namun karena keduanyalah kendaraan bisa membawa penumpangnya selamat sampai tujuan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan orang-orang yang berpandangan terbalik dengan paham yang kita miliki. Kita sering kesal dibuatnya. Berkali-kali kita terpaksa mengurut dada. Dalam berorganisasi perbedaan paham ini lebih terasa dibuatnya. Dan roda organisasipun tak ayal tersendat-sendat. Adu mulut hingga adu jotospun terkadang menghiasi ruang sidang. Dan haruskah kita memohon pada Allah agar semua manusia berpandangan sama?

Gas dan rem memberi pelajaran berharga pada kita. Perbedaan paham yang sangat tajam ternyata membawanya pada kesempurnaan melajunya kendaraan bermotor di jalanan hingga mampu membawa penumpangnya selamat sampai tujuan. Dalam bekerja, rem dan gas saling mengerti tugas dan fungsinya masing-masing. Tidak ada ego diantara keduanya. Mereka saling mengisi, ketika gas bekerja rem berdiam diri memberi keleluasaan gas berkerja. Begitupun sebaliknya, ketika rem bekerja gas mengecilkan fungsinya hingga kendaraan mengurangi kecepatannya dan atau bahkan berhenti dengan nyaman.

Kesempurnaan manusia tidaklah diukur dari kehebatannya. Kita sering berpikir bahwa kesempurnaan adalah apabila kita mampu membantu orang lain. Tidak. Kesempurnaan manusia juga karena dia memiliki kekurangan. Dengan kekurangan itulah kita bisa membuka diri agar ada orang lain datang dalam kehidupan kita, lalu kita jawab kebaik itu dengan sebuah kebaikan yang setimpal. Hubungan baik manusia terjalin karena kita memiliki kelebihan dan kekurangan, kita memiliki perbedaan.

Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa agar manusia saling mengenal. Lalu haruskah perbedaan pendapat membawa kita pada perpecahan? Selama kita masih memiliki hati nurani, selama kita masih memiliki visi untuk kebaikan dan kemajuan, maka selama itupula kita akan mampu bersikap profesional dan proporsional dalam segala hal. Hidup ini adalah organisasi, dan organisasi adalah sistem. Di dalam sistem akan selalu ada gas dan rem untuk menyempurnakan hidup dan kehidupan kita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post