Dampak pandemic covid-19 sungguh luarbiasa, terutama bagi umat Islam. Biasanya setiap kali Ramadhan tiba, malam harinya jamaah kaum muslim akan memadati masjid-surau di seluruh pelosok tanah air guna melaksanakan jamaah salat tarawih. Namun tidak untuk tahun ini, kaum muslimin harus rela mengerjakan ibadah muakkad tersebut di rumah masing-masing. Tidak hanya itu, gempita kemengan pasca Ramadhan, yang selalu ditandai dengan kumandang takbir di seantero jagat, intensitas gemanya menurun drastis tak lagi semeriah layaknya hari raya kemenangan sebagaimana biasanya. Salat Idul Fitri yang serentak dilaksanakan oleh seluruh umat Islam secara berjamaah di tanah lapang dan masjid-masjid besar tak lagi terlaksana. Sungguh memilukan.

Yang tak kalah memilukan adalah sebanyak 221.000 jamaah calon haji dari Indonesia tahun ini harus memendam kekecewaan yang mendalam karena gagal diberangkatkan. Lagi-lagi karena corona belum mereda. Secara resmi Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama lewat Keputusan Menteri Agama Nomor 494/2020 memutuskan membatalkan keberangkatan ibadah haji tahun ini. Dilansir oleh kumparan.com, melalui konferensi pers virtual, Selasa (2/6/2020), Menteri Agama Fahcrul Razi menyatakan salah satu alasan mengapa keputusan ini diambil. Beliau menyampaikan bahwa "Pemerintah Arab Saudi hingga pagi ini tidak kunjung membuka akses bagi jemaah haji dari negara mana pun," atas dasar inilah Pemerintah memutuskan untuk membatalkan keberangkatan calon jamaah haji asal Indonesia untuk tahun 1441 H/2020 M ini.

Kita semua maklum bahwa pandemic covid-19 saat ini adalah alasan terbesar pembatalan ini, namun ada baiknya agar tidak menimbulkan polemic baru di masyarakat kita berharap pemerintah juga memberi argumentasi dan penjelasan darurat syariatnya sehingga keputusan pembatalan keberangkatan haji ini diambil. Bagaimana nasib calon jamaah yang gagal berangkat ini kedepannya?

#Tantangan365

#Tantanganke10