BALITA TANTRUM? LAKUKAN TIPS INI
Bapak dan Ibu Gurusiana yang masih mempunyai balita, tentu sering mengalami hal yang terkadang membuat kepala pusing tujuh keliling tentang urusan balita kita. salah satunya adalah masalah tantrum. Berikut ini saya tulis ulang presentasinya Dr. Rony Tamba, SpA, MSi, Med, tentang tips mengatasi tantrum pada balita, sebagai berikut:
Orang tua tidak perlu merasa malu ketika anak sedang tantrum di tempat keramaian, mintalah maaf pada orang-orang disekitar, agar mereka turut memaklumi keadaan Tunjukkan sikap tenang dan tidak panik ketika anak sedang tantrumLakukan brainstorming pada anak. Ketika anak sedang merasa tenang, katakan padanya bahwa tidak boleh teriak atau marah-marah di depan umum, malu bila hal tersebut dilakukan. Tekankan hal ini berulang-ulang, sehingga tertanam di memori anak.
Ketika anak sedang tantrum, orang tua jangan terbawa emosi, apalagi sampai keluar kata-kata yang kurang pantas, karena akan semakin memperkuat emosi anak
Jika terjadi di tempat keramaian, segera alihkan perhatiannya dengan membawanya ke tempat yang agak sepi, dan biarkan anak melepaskan emosinya di tempat tersebut sepuasnya
Ketika anak marah-marah atau menangis, bertingkah, orang tua jangan buru-buru merespon hanya karena merasa malu ada orang lain di sana. Biarkan selama maksinal 30 menit anak melampiaskan emosinya, setelah itu peluklah anak, katakan bahwa dia sangat disayang dan diperhatikan oleh semuanya.
Lakukan negosiasi dengan anak. Misalnya ketika dia meminta di ajak ke tempat tertentu, beri dia syarat, dibawa asal tidak melakukan hal-hal yang membuat orang lain kecewa
Ketika anak sudah menyerah atau kelelahan, lakukan edukasi verbal secara terus menerus, katakan hal tersebut tidak boleh dilakukannya lagi
Ketika anak sudah bisa mengurangi frekuensi tantrumnya, berilah pujian atau hadiah
Jangan biarkan tantrum menjadi senjata anak, ketika dia menginginkan sesuatu
Jangan menyerah untuk mengekplorasi cara-cara atau strategi mengatasi anak tantrum, karena hal ini kemungkinan dialami hampir kebanyakan balita, asal frekwensinya semakin hari harus semakin berkurang
Minta bantuan pasangan atau orang-orang di lingkungan keluarga untuk melakukan hal yang sama ketika anak tersebut sedang tantrum, sehingga anak akan merasa ketika dia tantrum, minta bantuan ke siapapun maka akan diperlakukan sama
Ketika ayah bunda sudah merasa kewalahan dengan tantrum ini, mintalah bantuan ke psikolog agar masalah ini tidak berlarut-larut…
Selamat mencoba……
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=CLrdlYnZQBI
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus ulasannya. Terima kasih infonya. Salam literasi
Ulasan yang keren tentang tantrum sangat menarik Bunda Asih. Salam literasi, semoga sukses selalu.
Terima kasih Bu Rumanti, salam kenal....