Fiksi Pertama Anakku
#halwaberbagicerita
Persahabatan Princess Fly dan Tira
Di sebuah istana yang indah, tinggalah seorang putrid bernama Princess Fly dan saudaranya Tira. Princess Fly suka sekali membaca dan menari. Dan Tira suka memasak dan membaca. Saat itu akan diadakan pesta ulang tahun. Princess Fly dan Tira sangat gembira. Merekapun bersiap-siap untuk pesta. Tibalah saatnya untuk berpesta. Princess Fly memakai gaun berwarna hijau toska dan Tira memakai gaun berwarna ungu muda.
“ Tira pakai mahkota ini”, kata princess Fly sambil meminjamkan mahkotanya.
“ Terima kasihy”, kata Tira
Princess Fly mempunyai 2 mahkota mutiara yang sangat cantik. Princess Fly suka berbagi dan menolong orang sedangkan Tira suka hijab.
Selesai pesta mereka ke took buku. Princess Fly membeli buku KKPK Silat Girls, Tira membeli buku KKPK Kado untuk Mama. Terima kasih.
***
Cerita di atas adalah cerita fiksi pertama yang ditulis oleh anak saya, Absharina Halwa. Saat ini berumur 6 tahun.
Sepulang sekolah, dengan senyum mengembang dan mata berbinar-binar langsung memeluk saya dan mengatakan ingin segera menulis cerita seperti yang sudah saya janjikan sebelum dia berangkat sekolah.
Setelah berganti baju, Ia langsung mengambil alat tulis
Halwa : “ Ibu, ayo mulai.”
Saya : “ Mbak mau nulis apa?”
Halwa : “ Em…apa ya.. tak pikirin dulu bu..”
Saya : “ Kalau ibu mau nulis tentang bla…bla…
Nanti di ceritanya ibu ada...bla…bla….”
Kalau mbak?”
Halwa : “ Kalau mbak pengin nulis…bla..bla…
Dia punya saudara…bla…bla….”
Begitulah, saya berusaha memancing imajinasi anak dengan memberikan contoh dan menggali apa yang dipikirkan olehnya…
Jika kita ingin mengajarkan sesuatu kepada anak, akan lebih baik bila kita memberikan contoh secara langsung..begitupun dengan saya,ketika saya mengajar menulis berarti saya juga harus menulis.
Dasarnya saya ini ngantukan… Saya menulis sambil terkantuk-kantuk dan akhirnya...
“ Mbak, ibu nguantuk buangeetttt nih. Ibu tidur sebentar nanti dibangunkan nggih..”.
Anak saya tidak menjawab, hanya mengangguk saja.
Saya kira dia akan berhenti menulis ketika saya tertidur.
Tapi ternyata, lima belas menit kemudian ketika saya terbangun,
“Ibu, sudah selesai. Tolong dibaca.” Halwa menyodorkan bukunya sambil tersipu malu.
Ia menyelesaikan ceritanya sendiri.
Berhasil menyelesaikan karya pertamanya sendiri, meskipun masih sangat sederhana ternyata mampu meningkatkan rasa percaya diri pada anak.
Membuatnya semakin bersemangat untuk selalu belajar dan berkarya..
***
Bagi anda yang ingin mengetahuii tips-tips mengajar anak menulis cerita fiksi, silahkan klik disini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjut Bunda
Terimakasih bunda rita...
Subhanalloh, tulisan ananda keren! Siapa ibunya. Lanjuut!
Baru belajar teh... Semoga lebih semangat lagi...:-)
Wow, keren ananda anak saya 8 tahun, juga senang nulis
Anak saya biasanya menulis surat bu... Cerpen baru sekali ini... Mungkin kita perlu bertukar tulisan karya anak bu, biar semakin termotivasi... he..he.. :-)
Keren bu...dulu waktu anak saya masih kecil juga suka menulis surat...sayang waktu itu tidak afa wadah yg bisa mengembgkn bktnya ....lanjutkan bu...salut tuk anak ibu
semoga segera muncul tulisan mbak halwa yang kedua
Subhanalloh luar biasa semangatnya, lanjutkan!