Asih Lestari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Menulis, Mengukir Keabadian

Menulis. Satu kata yang sungguh sangat luas artinya. Menulis bukan hanya sekedar merangkai huruf menjadi kata-kata tanpa makna. Menulis menjadi sarana bagi penulis untuk lebih memaknai kehidupan, berbagi kepada sesama. Memberikan sumbangsih untuk peradaban.

Imam Syafi’i berkata:

Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya

Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat

Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang

Kemudian kamu biarkan lepas begitu saja

Dalam untaian hikmah diatas, kita diibaratkan sebagai pemburu. Selayaknya seorang pemburu tentu ia akan berusaha untuk menangkap buruannya dengan segala usaha. Begitupun kita, dalam menuntut ilmu harus berusaha keras untuk mendapatkannya.

Lalu apakah kita rela melepaskan ilmu begitu saja?

Tentu tidak.

Dan cara untuk mengikatnya adalah dengan menuliskannya. Sekuat apapun ingatan sesorang, suatu saat ia akan lupa karena termakan usia. Berbeda jika kita menuliskannya, tulisan tersebut akan terus abadi meskipun penulisnya telah tiada. Imu yang dimiliki akan tetap bermanfaat tanpa terbatas oleh waktu. Seseorang yang telah meninggal bisa terus dicintai karena membaca tulisannya.

Kita mungkin tidak akan pernah tahu bagaimana gemilangnya prestasi yang diukir oleh para ilmuan Islam pada masa keemasan Islam. Al khawarizmi yang di dunia barat dikenal dengan Algorism, beliau terkenal dalam ilmu hitung atau algoritma. Ibnu Sina atau Avicenna, yang hingga kini dilkenal sebagai bapak kedokteran dunia. Ataupun ilmuan-ilmuan lain yang tidak kalah gemilang. Meskipun mereka telah meninggal beratus-ratus tahun silam, tetapi ide dan pemkirannya masih tetap dibaca dan diamalkan hingga kini. Nama mereka tetap abadi karena mereka menulis, menulis untuk kebadian.

Tak menjadi soal banyak atau sedikit, dalam ataupun dangkal ilmu yang kita miliki. Mulailah menuliskannya mulai dari sekarang. Niatkanlah semua untuk beribadah kepada Allah, agar niat kita tetap bersih, tidak ternoda dengan sifat riya’ ataupun jumawa.

Karena pada hakekatnya segala sesuatu yang kita lakukan, kelak akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Sang Penggenggam kehidupan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap! Punya ikatan yu...nuliiiiiis!

26 Sep
Balas

Mencoba bangkit lagi, setelah lama melempem... semangat!!!

26 Sep

Betul Bu.

25 Sep
Balas

Semangat bu nur!!

26 Sep

Wow.

26 Sep
Balas

Penyemangat bagi pemula seperti saya pak..

26 Sep

Menulis adalah ikatan agar ilmu tak mudah hilang. Menulis adalah upaya untuk menuangkan fikiran. Menulis adalah senjata membentuk opini pembaca. Teruslah menulis, agar anda memiliki warisan untuk masa depan.

26 Sep
Balas

Betul sekali pak... Semangat!!

26 Sep



search

New Post