#pentigraf6

"Kuterima tawaran Poligami Dosenku"

Setelah aku pertimbangkan dengan keluarga dan sholat istikhoro' akhirnya aku terima lamaran Dosenku. Aku menceritakan keadaanku kepadanya. Beliau tidak mempermasalahkannya. Keluargaku meminta menikah setelah hari raya haji, beliau awalnya tidak setuju, Beliau ingin menikah sebelum itu karena tahun ini beliau berangkat haji. Akhirnya beliau mengalah mengikuti kemauan keluargaku. Semasa ta'aruf istri dan beliau semakin menyayangiku mereka sering berkunjung, memberikan oleh-oleh dan sejumlah uang.

Sebelum berangkat ke tanah suci beliau berkunjung sendirian, dia pamitan denganku. Sebelum pulang dia memandang wajahku agak lama nampaknya ada sesuatu yang tidak bisa diungkapkan. Dia hanya berpesan jaga diri baik-baik beliau sayang padaku. Aku tidak bisa berkata hanya air mata yang berbicara. Beliau berangkat haji bersama kawannya. Selama beliau disana komunikasi kami lancar. Hubunganku dengan istri pertama juga baik. Malam itu aku bermimpi melihat calonku tenggelam kesumur. Setelah aku hubungi kawannya rupanya beliau sedang sakit. Aku hanya bisa berdoa. Malam berikutnya aku bermimpi melihat dia pamitan seperti waktu dia pamit berangkat haji, aku menangis sampai terbangun malam, Aku kembali menelpon, beliau sakitnya makin parah.

Malam berikunya aku bermimpi sama dengan kemaren tapi kali ini beliau memberikan sorban, aku terus menangis dan terbangun aku masih diatas sajadah. Hari berikutnya aku telpon dia sudah membaik, aku bisa berbicara dengannya aku menangis meski beliau melarangku, ikhlaskan apapun yang terjadi dengan bahasa lirih, Aku hanya bisa mengangguk. Siang itu rupanya beliau bersikeras mengikuti tawaf meski tidak diperbolehkan, hari itu perasaanku dan istri pertama tidak enak. Aku Seperti di sambar petir disiang hari, setelah dapat telpon kalau calonku tersebut wafat pada saat tawaf. Aku sadar setelah di kerumuni keluargaku. Aku menangis pilu sesak di dada. Dia juga pergi disaat aku mulai menyayanginya. Atas persetujuan keluarga Beliau di makamkan di mekah.