Pertama dapat undangan mengikuti pelatihan ini, saya sempat bingung dan bertanya tanya, ini pelatihan apa ya? Saya tanya teman-temanku yang lain, “Literasi guru itu apa sih?”, tapi saya tidak dapat jawaban memuaskan. Saya juga mencoba cari di internet, tapi yang muncul tentang menulis buku. Saya pikir, wah berat nih, tambah bingung jadinya.

Dalam keadaan masih bingung, saya bulatkan tekat harus ikut , saya anggap aja sebagai pengalaman. Akhirnya saya berangkat ke Parigi mengikuti pelatihan Literasi guru. Pertama memasuki ruangan bimtek, saya merasa takjub melihat interior ruangan perpusda yang menurut saya terasa wah untuk ukuran perpustakaan. Saya melihat spanduk yang terpasang pada bagian depan ruangan, banyak tulisan mediaguru.id . Saya cari di Internet tentang media guru, ternayata tentang penulis, penerbit dan yang berhubungan dengan buku.

Setelah dimulai materi pertama yang dibawakan ibu Nurlina staf Dikbud Parimo, saya sudah mulai dapat gambaran tentang apa yang akan saya hadapi lima hari ke depan. Saya berpikir, wah berat nih, bagaimana saya mau nenulis, sedangkan saya paling malas dalam hal tulis menulis. Beda kasus kalau saya disuruh membaca, saya akan sangat senang karena membaca itu hobiku, apalagi kalau sudah baca novel.

Kegiatan terus berlanjut, pak Yasin, narasumber berikutnya yang berasal dari perwakilan mediaguru.id memberikan gambaran tentang media guru ini. Beliau memaparkan apa itu media guru, dan gambaran di dalamnya. Saya merasa kagum dan mulai termotivasi untuk menulis. Walaupun sudah ada motivasi, tapi saya tidak menemukan sedikitpun ide untuk dituliskan . Saya menganggap menulis kok sulit banget ya. Jangankan mulai menulis, ide tulisan saja saya tidak punya.

Hari kedua kegiatan Bimtek, datanglah narasumber baru, Ibu Istiqomah Widyaswara P4Tk PKN dan IPS. Kesan pertama saya terhadap Bu Isti itu cuma satu, ini orangnya rame banget ya., pasti kegiatannya seru nih. Seiring berjalannya kegiatan, Ibu Isti terus cerita tentang dirinya dan apa kelebihannya, saya tambah kagum sama beliau. Saya berpikir, bisa tidak mengikuti sedikit saja ilmu tulis menulis dan cara beliau bercerita di depan peserta. Saya suka caranya beliau mengajari peserta, cerewet, kata-kata pedas, ceplas-celpos, tapi kok kami tidak merasa takut atau jengkel, malah suka gitu dengar suaranya yang katanya serak-serak berserakan.

Begitu banyak kesan yang saya dapat selama mengikuti kegiatan Bimtek Litersi Guru yang bekerjasama dengan Media Guru. Dengan mengikiuti kegiatan ini, saya yang semula mengaggap mencari ide itu susah, ternyata ide bisa berasal dari mana saja, mulai dari diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Kesan selanjutnya, saya dapat pelajaran tentang cara menulis, mengembangkan ide mnejadi ouline, mengubah outline menjadi paragraf , menyusun paragraf menjadi sebuah bab,dan menyatukan bab menjadi sebuah buku.

Hari ketiga mengikuti Bimtek, kesan yang saya dapat lebih luar biasa. Pada hari ketiga ini sudah muncul calon-calon penulis dari Kabupaten Parigi Moutong. Pak, Andrianus, Ibu Nurhidayah, Pak Alamsyah, karya –karya mereka sangat menginspirasi. Semoga saya bisa mengikuti jejak mereka untuk menulis dan melahirkan sebuah buku.

Begitu banyak manfaat yang diperoleh dengan menulis. Menulis dapat meningkatkan kinerja, keterampilan, dan pengetahuan guru. Membuat guru mampu bertransformasi yang semula guru tradisional menjadi guru modern sesuai tuntutan pembelajaran abad 21.