Dra. Asmiati, M.Pd

Nama : Dra. Asmiati, M.Pd Pekerjaan : Guru MTs Negeri 1 Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur Hobi : Membaca dan menulis Pendidikan : S1 Biologi IKIP Negeri Sura...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kaget dipanggil Ustadz (Hari ke-42)

Pandemi memang banyak merubah kebiasaan hidup dan aktivitas manusia. Kebiasaan atau pola hidup baru harus kita jalani. Tidak hanya penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan lainnya. Tetapi kebiasaaan baru lain juga bermunculan tanpa kita prediksi sebelumnya.

Sebagaimana dengan aktivitas suamiku. Karena sering WFH maka dia sering melaksanakan sholat jamaah di musholla kampung. Hampir tiap hari sholat lima waktu selalu berjamaah. Kebetulan imam musholla sering berhalangan maka suami ditunjuk sebagai pengganti yang akhirnya dijadwalkan sebagai imam musholla pada sholat Subuh. Bahkan waktu sholat yang lain sepertti dhuhur, asyar, magrib juga sering menjadi imam. Kegiatan tahlil dan sholawatan saat malam Jum’at juga sering dipiminnya. Suamiku juga membantu merawat musholla misal, mengisi air di tandon, membersihkan musholla dll. Karena memang tidak ada petugas khusus pemelihara musholla. Yang jelas waktu luang banyak dimanfaatkan untuk musholla.

Suatu saat ada seorang lelaki muda datang ke rumah. Dari penampilannya beliau seperti orang alim karena mengenakan sarung, baju koko putih dan berkopyah. Setelah mengucap salam beliau bertanya kepadaku, “Ummi.. mau bertemu Ustadz”. Sejenak akau terdiam, ustadz siapa ya?” Aku berfikir dalam hati. Lelaki itu bertanya lagi, ustadz ada, Mik?. Aku masih terbengong-bengong. Lalu suamiku keluar, dan orang tersebut langsung berkata, assalamualikum ustadz. Suami juga menjawab salamnya. Lalu mereka berdua terlibat perbincangan di serambi depan.

Baru sadar kalau yang dipanggil ustadz adalah suamiku. Rupanya lelaki itu teman jamaah di musholla. Setelah lelaki itu pulang, aku tertawa kepada suami sambil berkata,” kok dapat panggilan baru”. Suamiku menajwab sambil tersenyum, “la iya gak tahu orang-orang”. Sekarang aku tidak heran kalau ada orang memanggil ustadz kepada suamiku. Begitulah kehidupan, tidak disangka-sangka mendapat panggilan ustadz.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post