Dra. Asmiati, M.Pd

Nama : Dra. Asmiati, M.Pd Pekerjaan : Guru MTs Negeri 1 Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur Hobi : Membaca dan menulis Pendidikan : S1 Biologi IKIP Negeri Sura...

Selengkapnya
Navigasi Web
Madrasahku Kaya Tetumbuhan (Hari ke-48)

Madrasahku Kaya Tetumbuhan (Hari ke-48)

Hari ketujuh persiapan madrasah adiwiyata, para guru dan pegawai yang tergabung dalam tim inti masih sangat sibuk. Tidak terkecuali aku. Sebagai ketua tim adiwiyata madrasah tentu banyak yang harus diselesaikan. Hari ini aku dan beberapa guru anggota tim sibuk menyiapkan dokumen portofolio yang merupakan syarat keikutsertaan. Diantara dokumen tersebut ada tentang identifikasi tanaman yang ada di madrasah.

Aku melihat daftar nama tanaman yang tertulis kok masih sedikit. Oleh sebab itu aku mengajak koordinator pokja terkait yaitu Bu Yuyuk Yuliati untuk berkeliling lingkungan madrasah. Sambil mengamati berbagai tanaman yang ada di madrasah, Bu Yuyuk mencatat nama tanaman yang kau tunjuk. Ternyata banyak juga jenis dan jumlah tanaman yang ada. Ada lima puluh jenis tanaman yang teridentifikasi. Tiga lainnya belum teridentifikasi karena aku tidak tahu namanya. Jumlah total tanaman juga lumayan banyak ada sekitar 800 batang.

Saat berkeliling mengamati tanaman, kami kaget dengan tumbuhnya beberapa tanaman baru. Diantaranya mengkudu, binahong dan jeruk keprok. Ketiga tanaman itu tidak pernah kami tanam. Mungkin tumbuh dari biji yang terbawa oleh orang atau hewan. Ada juga tanaman sirih gading yang daunnya sangat lebar, yang membuat Bu Yuyuk bertanya-tanya. “Tanaman apa ini ya Bu, kok unik”, ucapnya. “Daunnya sangat lebar, batang menempel pada pohon”, sambungnya. Aku jawab itu sirih gading, karena tumbuh di tanah maka daunnya menjadi lebar, berbeda kalau kita tanam di pot, daunnya kecil-kecil.

Kemudian kami berhenti di depan tanaman kelapa dan mengabadikan momen ini. Kami berfoto disamping tanaman kelapa gading yang berbuah hanya satu. Tidak aku duga tanaman kelapa ini sudah berbuah. Padahal sebelum pandemi batangnya masih kecil dan pendek. Aku lalu menghampiri tanaman jeruk purut yang tumbuh subur. Daunnya lebar-lebar tampak hijau segar. Aku memetik empat lembar dan aku bawa pulang untuk melengkapi bumbu masak di rumah. Senang rasanya menikmati lingkungan madrasah yang asri dan kaya tetumbuhan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post