Tantangan menulis ke 389

Seribu warna dalam bias bening penglihatan..Tak kan pernah cukup tuk sekedar menjelaskan..Jejak-jejak makna yang tertorehkan kehidupan..Melalui derai kasih nan mengalir wujud keabadian..

Denyut nadi ini seirama dengan tiap hela nafasmu..Jauh sebelum dunia mulai menyapa tuk bertemu..Bahkan dikala mentari menyibakkan awan jadi semu..Tak terasa lebih hangat sinarnya dari selimutmu..

Dirajut helai demi helai dari benih sebentuk cinta...Perlahan membalut beku nuansa tanpa diminta...Ketika perjalanan tertunda oleh arah tak tertata...Kan terbuka peneduh paling nyaman didepan mata..

Tak kan usang saya bercengkrama dengan tangis..Sebab lembut jemarinya segera buat galau terkikis..Ketika kelabu bertandang pada kanvas yang kulukis..Penuh kesabaran tinta emas miliknya coba menepis..

Ibu, tak pernah kumengerti kasatmata dari kebahagiaan..Sebelum terpatri dalam ingatan sekuntum senyuman..Yang merekah di ayu paras penuh tenang pancaran..Terus berbunga ditaman suramku jadi terang harapan..

Ibu, kerap kali naif diri membeban pundakmu rasa lelah..Namun tak sekalipun jadi alasan bagimu berkeluh kesah...Tanamkan dikalbu bahwa jiwa raga ini tiada pernah lemah...

******