Asrah

Nama Lengkap Asrah SPd Lahir Di Aceh pada tanggal 02 Juli 1971 Menjadi Guru di SMK Negeri 4 Bondowoso Jawa Timur Mata pelajaran yang di ampu adalah Ba

Selengkapnya
Navigasi Web
SEORANG IBU GURU CANTIK ( PART 4 )

SEORANG IBU GURU CANTIK ( PART 4 )

Oleh Asrah, S.Pd

Guru SMKN 4 Bondowoso

Tantangan Ke 35

TantanganGurusiana

N Menentukan Pilihan

Bu Adilfa menyiapkan makan malam buat keluarga ibu kos, karena bu Adilfa sudah di anggap seperti anaknya sendiri jadi bu Adilfa tidak merasa canggung untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah. Ibu kos bersama keluarga menikmati makan malam, awalnya bu Adilfa tidak mau makan bersama, dia ingin makan sendiri, tetapi bu kosnya memaksa bu Adilfa makan bersama keluarganya. Akhirnya dengan terpaksa bu Adilfa ikut makan bersama keluarga ibu kosnya.

Selesai makan makan, ibu Adilfa memberesi makanan di dapur sementara ibu kos dan keluarga beristirahat di ruang keluarga sambil menonton TV. Tiba tiba ada yang mengetok pintu rumah, setelah di buka oleh Ryan ternyata yang datang Bu Syifa anaknya bu kos. Kebetulan bu Syifa adalah teman bu Adilfa di sekolah. Bu Adilfa datng bersama suami dan dua anaknya, mereka bergabung dengan ibu kos sekuarga ngobriol di ruang keluarga.

Tidak berapa lama bu Syifa datang ke dapur menemui bu Adilfa dan mengatakan kepada bu Adilfa bahwa “ Ibunya ada kepentingan yang harus di bicarakan dengan Bu Adilfa “. Bu Adilfa agak sedikit cemas dan deg..degan, dalam hati bu Adilfa ia bertanya tanya, kira kira apa yang akan di bicarakan kepada bu Adilfa, sepertinya sangat serius.

Bu Adilfa agak sedikit cemas dan grogi, tidak seperti biasanya bu kos memanggil bu Adilfa dan ingin membicarakan sesuatu. sepertinya mereka sudah punya rencana sebelumnya, karena keluarga ibu kos sudah kumpul semua bersama keluarganya .Sepertinya ada hal yang sangat penting yang ingin mereka bicarakan dengan bu Adilfa. Beberapa menit kemudian bu Adilfa muncul di hadapan mereka dan siap bergabung dengan keluarga ibu kosnya dengan hati yang cemas dan grogi. Bu Kos mempersilahkan Bu Adilfa duduk di sebelah kanannnya sementara anaknya yang bernama Darmawan duduk di sebelah kirinya.

Suasana jadi tegang, tidak seperti biasanya ada canda candanya, malam itu suasana jadi tegang dan sepertinya wajah wajah mereka pada serius semua.

Ibu Kos : Nak Dilfa maksud ibu memanggil nak dilfa kesini, karena ada hal yang ingin ibu sampaikan pada nak Dilfa. Semenjak nak Dilfa datang kerumah ibu, dan pertama kali ibu melihat nak Dilfa ibu sudah sangat terkesan dengan Nak Dilfa.. Ibu ingin sekali menjodohkan Nak Dilfa dengan Putranya Ibu nak Darmawan. Nak Adilfa sudah ibu kenalkan sebelumya dengan putra ibu. Ibu juga mengirimi foto Nak Adilfa ke putra ibu supaya dia tau orangnya. Dan putra ibu sangat menginginkan Nak Adilfa yang menjadi pendampingnya nanti.

Sebelum Adilfa menjawab pertanyaan ibu kosnya Mbak Syifa langsung memotong pembicaran

Syifa : Dik Dilfa semenjak kamu pertama datang kesekolah, saya langsung tertarik dengan keperibaian dan kebaikanmu , Dik Adilfa orangnya sangat baik, sangat sopan dan tidak kalah Adik Adilfa orangnya sangat cantik. semenjak saya melihat dik Dilfa saya langsung terbayang ingin menjodohkan kamu dengan adik saya yang bernama Darmawan. Secara diam-diam saya memperkenalkan kamu dengan adik saya Darmawan, Dia bekerja di salah satu Rumah sakit di luar kota. Dik Dilfa maafkan mbak syifa, karena tanpa sepengetahuan Dik Adilfa mbak Syifa mengirim foto-fotomu ke adik saya, begitu dia melihat fotomu, dia langsung mengatakan iya mbak, ini pilihanku, Saya suka dengan orang ini, dia orangnya cantik, baik, penuh perhatian.Pokoknya saya tititp dia dulu mbak, saya belum bisa pulang karena saya masih banyak tugas yang harus di selesaikan. Dari itu Dik Darmawan sering menelpon saya, kadang hanya mengirim pesan sekedar menanyakan keberadaan Adik Dilfa.

Tidak lama dari itu Darmawan angkat bicara, dan menanggapi semua yang di bicarakan ibu dan mbaknya mbak Syifa.

Darmawan : Dik Dilfa apa yang di katakan ibu sama mbak Syifa itu benar, saya ingin Dik Adilfa yang menjadi pendamping hidup saya nanti karena saya percaya Dik Adilfa orang nya baik, dan saya yakin Dik Adilfa adalah pilihan saya.. walaupun saya baru hari ini melihatnya. Tapi saya yakin setelah melihat foto-fotomu yang di kirim ibu sama Mbak Syifa sudah cukup mewakili kalau saya memang suka dengan Dik Adilfa Saya juga sudah melakukan sholat “ Istiqorah” jawabannya di sholat saya itu adalah Dik Adilfa yang selalu hadir di setiap hari saya selesai sholat.

Ibu Adilfa tambah bingung, sepertinya dia tidak bisa menjawab semua pertanyaan yang di berikan mereka pada dia. Dia tambah grogi di tambah agak sedikit gemetaran mendengar kesungguhan mereka yang ingin menjadikan Adilfa menjadi menantunya. Padahal di benak bu Adilfa tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau ibu kos ingin menjodohkan dia dengan putranya. Akhirnya bu Adilfa angkat bicara dengan suara yang lirih dan muka agak sedikit memerah. Sementara wajah Bu Adilfa sedikit menunduk dan tidak mau menatap mereka semua.

Adilfa : Ibu, Mbak Syifa dan Mas Darmawan kenapa pilihannya jatuh ke Adilfa? Apa yang bisa di banggakan dari saya , saya ini orang yang desa yang berkebetulan sekolah di jawa, lalu ikut tes pegawai negeri dan Alhamdulillah saya di terima. , orang tua saya seorang petani, kami dari keluarga yang pas-pasan, tidak ada yang bisa di bandingkan. Rasanya ibu, mbak syifa dan juga Mas Darmawan salah kalau memilih saya sebagai menantu/calon istri. Sebelum ibu, mbak syifa dan mas Darmawan nanti menyesal di belakang hari, lebih baik saya mengutarakan dari sekarang, Saya percaya Mas Darmawan pasti sudah punya pilihan di luar sana, karena Mas Darmawan orangnya berpendidikan, punya jabatan, punya kehidupan yang lebih baik dan juga orangnya tampan pasti banyak wanita cantik yang mau dengan Mas Darmawan.

Darmawan : Saya tidak melihat asal usul keluargamu Dik, bahkan saya juga tidak peduli kehidupan keluargamu. Saya juga seperti ini mulai dari nol, saya bekerja keras, sebagian hasilnya saya tabung untuk kehidupan saya kedepan. bagi saya itu tidak menjadi soal, karena Dik Adilfa yang sudah saya pilih jadi pendamping hidup saya,

Ibu Kos : Nak Darmawan betul nak Dilfa, permasalahan keluarga bagi ibu tidak menjadi masalah, Kita tidak boleh melihat orang dari pandangan satu sisi saja, di mata Allah semua orang itu sama , Ibu sama bapak kepingin nak Dilfa yang menjadi menantu ibu, terutama bapak, Dia merasa sudah sangat cocok dengan nak Dilfa. Semenjak Nak Adilfa masuk kerumah ini bapak selalu senang, karena Nak Adilfa sudah mengopeni ibu dan bapak dengan baik, seperti orang tuanya sendiri.

Bu Adilfa : Bu, Bapak, Mbak syifa dan Mas Darmawan. Saya tidak bisa menjawab sekarang ya, beri saya waktu untuk memikirkan hal ini. Saya mau tanyakan dulu sama keluarga saya di kampung.

Darmawan : Baiklah kalau begitu. Saya tunggu jawabanmu secepatnya, dan besar harapan saya jawabannya adalah iya.

Ibu Kos : Baiklah kalau gitu Nak Dilfa, Kami menunggu jawaban nak Dilfa secepatnya. Ibu sama Bapak berharap nak Dilfa adalah yang menjadi menantu ibu dan bapak.

N Segera Berlalu

Selesai perbincangan antara Bu Adilfa dan keluarga besar Ibu Kosnya, bu Adilfa segera beranjak dari duduknya dan segera masuk kamar. Bu Adilfa mengambil wudhu dan segera sholat isya karena sudah telat waktunya untuk mengerjakan sholat isya hampir jam 09.00 malam.

Selesi sholat isya bu Adilfa segera masuk kamar, dia sepertinya masih shock menyaksikan perbincangannya dengan keluarga Bu Kosnya. Bu Adilfa masih bertanya tanya dalam hati, kos saya ya yang di pilih mereka untuk di jadikan pendamping anaknya, kenapa tidak orang lain, apa yang di harapan dari saya.

Beberapa menit kemudian, Bu Syifa anak dari ibu kosnya menghampirinya di kamar Bu Adilfa, dia mau pamit karena mau pulang karena hari sudah malam dan anak-anaknya sudah pada mengantuk semua.,

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post