Khitanan Atau Sunat Rasul
#TantanganGuruSiana
#Tantangan365 Hari Yang Ke- 155
Khitanan di ranah minang dikenal juga dengan istilah sunat rasul yang merupakan kegiatan yang bernafaskan islam. Khitanan atau sunat rasul ini merupakan penghayatan terhadap ajaran islam bahwa khitan itu merupakan suatu kewajiban bagi umat islam terutama yang laki-laki.
Khitanan atau sunat rasul ini merupakan syaria’at islam yang awalnya disyari’atkan kepada Nabi Ibrahim ‘alaihi salam dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam.
Bagi orang Minangkabau khitanan atau sunat rasul ini juga merupakan satu tradisi disamping merupakan syari’at islam yang harus dilaksanakan oleh umat islam terutama bagi umat islam yang laki-laki.
Dahulu khitanan atau sunat rasul di ranah minang dilaksanakan dengan upacara adat. Sebelum khitanan atau sunat rasul dilaksanakan terlebih dahulu kedua orang tua anak yang akan dikhitankan atau sunat rasul terbebih dahulu bermufakat dengan mamak dan bako sianak kapan khitanan atau sunat rasul ini akan dilaksanakan.
Pada hari yang telah ditentukan sianak yang akan dikhitankan atau sunat rasul ini diantar kerumah bakonya. Sianak yang akan ikut khitanan atau sunat rasul ini diberi pakaian adat. Dari rumah bakonya ini sianak akan diarak keliling kampung dengan diirngi dengan musik tradisional Minangkabau seperti talempong, saluang, rebana dan lain-lain. Anak-anak yang ikut khitanan atau sunat rasul ini berusia antara 8 tahun – 10 tahun.
Dari rumah bakonya sianak, ada anak yang diarak dengan menunggang kuda dan adapula dengan memakai mobil terbuka. Dalam acara khitanan atau sunat rasul ini pihak bako akan mempersiapkan sebuah sarung, baju guntung cino, beras, nasi kunyit dan singgang ayam. Upacara khitanan atau sunat rasul ini merupakan salah satu cara dalam mempersatukan kekerabatan satu persukuan, antar persukuan, induak bako dan anak pisang.
Demikianlah sekelumit tentang tradisi khitanan atau sunat rasul di ranah minang tempo dulu yang hari ini hampir tidak ada lagi kita temukan tradisi khitanan atau sunat rasul seperti tempo dulu.
Diolah dari berbagai sumber.
Solok, 19 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Serupa tapi tak sama ya Uda...Salam literasi
Netul diak, salam literaai.
Kalau di tempat pak Blangkon disebut SUNATAN. Terimakasih telah setia berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id
Sama2 pak, telah setia juga berkunjung ke asrilssosi.gurusiana.id
Keren Pak.. Ulasannya mantap dan informatif sekali.. Sukses selalu ya Pak.. Salam
Trm ksh buk. Salam.
Betul pak Asril, skrg tradisi itu sudah mulai terkikis.
Betul buk rini.
Dulu di kampung saya ketika mau di sunat juga ada tradisi. Tetapi seiring berjalannya waktu lambat laun tradisi tergerus oleh perkembangan zaman. Sayang sekali.
Benar dinda.
Acara khitan khas minang seperti itu ya pak, jadi nambah wawasan. Salam literasi pak
Ya bu, salam literasi.