Astatik Bestari

Ketua Yayasan Bestari Indonesia ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Siapkah Sekolah di Indonesia Memasuki Era New Normal pada Tahun Ajaran 2020-2021 Nanti?
Jangan lupa selalu pakai masker

Siapkah Sekolah di Indonesia Memasuki Era New Normal pada Tahun Ajaran 2020-2021 Nanti?

 

Sehumanis apa para penyelenggara layanan pendidikan di Indonesia memperlakukan warga sekolahnya di masa "berdamai dengan Covid-19, sikap hidup yang memiliki standar anti Covid-19" ini?

 Semakin mendekati bulan masuk tahun ajaran baru, saya semakin bertanya tanya.

Berpikir galau seperti apakah nanti lembaga pendidikan di Indonesia ini menerapkan prilaku di era new normal berdamai dengan Covid-19 ini?

 

WHO telah mengumumkan bahwa Covid-19 tidak mungkin musnah di muka bumi ini, maka berdamai dengan Covid-19 sebagai solusinya. Saya pahami berdamai dengan Covid-19 ini adalah mengatur perilaku hidup yang anti Covid-19 ( semua protokol pencegahan penyebaran dan terjangkitnya Covid-19) bisa diterapkan dengan tegas, dalam konteks ini adalah di sekolah .

Menyediakan tempat cuci tangan yang memadai, memeriksa kondisi suhu tubuh warga sekolah secara berkala, mengganti masker baik guru dan murid karena di sekolah rata-rata berlangsung 7 jam, sementara kelayakan pemakaian masker 4 jam saja. Ini perhatian sekolah yang bersifat personal kepada masing-masing warga sekolah dan tamu sekolah

 

Kebijakan  lebih luas lagi adalah penerapan physical distancing . Siapkah sekolah mengatur komposisi penguhuni kelas lebih renggang lagi? Kapasitas kelas dibuat sedikit supaya physical distancing dapat diterapkan. Ruang bebas tanpa dinding membiarkan sinar matahari masuk sehingga bisa mematikan Covid-19.

Jumlah murid yang banyak dengan bangunan ruang kelas yang menjulang tinggi bisakah menjamin physical distancing ini? 

Dilansir dari liputan6.com: "Ilmuwan Jepang Simulasi Penularan Covid-19 Lewat Bersin dan Batuk " bahwa dalam sebuah percobaan, NHK menemukan bahwa ketika seseorang batuk sekali di ruang tertutup seukuran ruang studio, sekitar 100.000 tetesan dapat dilepaskan dalam beberapa detik.Tetesan terlihat jatuh ke lantai dalam waktu 20 hingga 30 detik. Tetesan mikro, bagaimanapun, tetap di udara untuk waktu yang lama, membuat orang lain dalam ruang rentan terhadap kemungkinan infeksi.Dengan batuk tunggal yang mampu menyebarkan 100.000 tetesan, tetesan mikro juga dapat menyebar selama percakapan sederhana. Ini membuat orang berisiko terinfeksi hampir setiap saat.

 

Semoga para penyelenggara pendidikan di Indonesia sekolah negeri dan swasta dapat segera mengatur protokol kesehatan di era new normal ini, mampu membuat kebijakan dan dapat melaksanakan kebijakan itu lebih tegas. Betapa hebatnya sekolah yang peka dengan era new normal ini.

 

Saya bukan ahli Covid-19, juga bukan ahli bidang pendidikan, tulisan ini sebagai tanda saya perduli dengan lingkungan sekolah di mana saya dan anak saya ada di dalamnya. 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post