#Tantangan hari ke- 136

#Tantangan Gurusiana

Aku tak pernah menyangka kamu memutuskan untuk meninggalkanku, hubungan yang selama ni terjalin begitu baik pecah hanya karena alasan yang tidak jelas. Tak banyak yang dapat aku lakukan untuk mempertahankan hubungan kami. Tekadmu sudah kuat untuk mengakhiri semuanya. Hingga airmata pun tak mampu hentikan langkahmu untuk pergi.

Perjalanan panjang dimulai, aku menelusuri kenyataan hidup seorang diri. Tanpa dirimu yang biasanya hadir menemani. Saat ini hanya hati yang terluka tersisa untuk berpijak pada cinta yang rapuh. Memulai hidup dengan tenaga seadanya, membuatku semakin hancur. Di tengah kesedihanku Ali datang sebagai penyelamat hidupku. Memberikan segala cinta dan kasih sayang tanpa lelah hingga aku mulai membuka diri untuk bisa menerima yang lain dihatiku. Ali adalah sahabat semasa kecil dari dulu hingga sekarang masih tetap memperdulikanku walaupun aku sudah mempunyai kekasih. Dia menjadi orang sukses di bidangnya, kekayaan melimpah dalam hidup tak kekurangan satu pun. Tapi yang membuatku kagum bukan karena dia orang kaya hanya saja dia mampu menembus hatiku yang sedang terluka. Perlahan menutupi hingga luka itu kering.

Acara pertunangan kami digelar di hotel mewah, undangan yang datang dari berbagai kalangan. Di mata orang kebahagiaanku begitu sempurna namun sesungguhnya bekas luka itu masih tetap ada. Hanya saja aku berharap semoga jalan yang kami tempuh memang benar-benar keputusan yang tepat dan tidak akan ada penyesalan. Saat penyematan cincin tiba-tiba mantan kekasihku datang menghampiri kami di tengah pesta. Aku tidak percaya mengapa semua ini muncul di saat aku memulai kebahagiaan baru. Perlahan dia menghampiri Ali yang sekarang menjadi calon tunanganku dengan membawa amplop tebal. Dia menjelaskan bahwa kepergiannya selama ini hanya keterpaksaan karena saat itu ibunya sedang sakit dan Ali bersedia membayar semua biaya perawatan dan pengobatan ibunya dengan syarat harus meninggalkanku. Sekarang dia telah sukses dan ingin mengembalikan apa yang telah diberikan Ali. Dia berharap aku dapat menerimanya kembali. Aku terkejut dengan kenyataan yang baru saja terungkap. Namun Ali yang hanya diam menandakan bahwa semua itu benar. Pihak keluarga dan tamu undangan riuh mewarnai pesta yang tengah kacau. Aku benar-benar terpukul dengan semua ini dan memilih untuk pergi dari pesta itu.