Nothing to lose. Istilah yang pertama kali aku dengar dari suamiku. Entah apa makna sebenarnya. Istilah itu sering diucapkan oleh suamiku ketika aku mengerjakan suatu pekerjaan dan hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Dari segi arti, nothing to lose berarti tidak apa-apa untuk kalah. Lantas aku coba googling untuk mencari apa sebenarnya makna dari istilah itu. Hingga aku temukan sebuah artikel dari kompasiana.com. Dalam artikel itu dijelaskan bahwa nothing to lose merupakan strategi mental. Benarkah???istilah yang sederhana itu ternyata punya makna yang berarti.

Nothing to lose adalah sikap mental yang cenderung tidak terlalu mengejar ambisi, hanya fokus, orientasi kepada berjuang tanpa merasa dibebani oleh target yang muluk. Lantas apakah kita harus pasrah begitu saja tanpa berusaha? Jawabanny tidak. Nothing to lose mengedepankan proses, artinya kita melakukan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Lakukan semaksimal mungkin, untuk hasil kita pasrah. Bukankah hasil tidak akan mengkhianati proses.

Memiliki cita-cita dan harapan itu menjadi keharusan. Tetapi sikap mental juga harus dipersiapkan dengan baik. Belum tentu cita-cita dan harapan itu langsung kita dapatkan. Ketidaksesuai antara harapan dan cita-cita itu akan melemahkan kita apabila kita tidak memiliki semangat mental yang baik.

Sikap nothing to lose menjadi sebuah strategi mental untuk meredam perasaan-perasaan yang bergejolak ketika hasil yang kita dapatkan tidak sesuai. Intinya apapun kegiatan yang kita lakukan, berusaha dengan maksimal, berjuang sesuai dengan kemampuan, dan siap dengan segala hasil yang kita peroleh. Nothing to lose. Pasrah setelah kita berusaha akan membuat kita lebih "legowo" (ikhlas).

Mencoba untuk selalu semangat, sebagai pengingat diri. Berusaha dan nothing to lose..^_^