ASWANDI, S.Pd

TIDAK AKAN PERNAH MENYERAH SELAGI NAFAS TERUS MENGALIR...

Selengkapnya
Navigasi Web
SI PENGHIANAT DIPEREMPAT

SI PENGHIANAT DIPEREMPAT

Mentari sudah keluar dari sembunyi nya, orang-orang juga sudah sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Kedai- kedai sudah banyak yang buka, tempat serapan pagi apa lagi hampir semuanya dipenuhi warga yang menggantungkan paginya dengan itu.

Lalu lintas bertambah ramai, kendaraan sudah bersileweran hilir-mudik dengan tujuannya masing-masing. Kupacu laju kendaraan ku karena aku adalah bagian dari drama pagi itu.

Aku harus sampai pada tujuan ku dalam jam tertentu. Jarak dari tempat tinggal ku juga cukup jauh...bisa dikira berapa kencang laju motor ku. Agar selamat sampai tujuan aku harus ektra hati-hati, biar lambat asal selamat itu bukanlah motto ku saat itu.

"Cepat, tepat dan selamat" adalah yang ada dalam pikiran ku. Setiap jalan ku amati dengan seksama, setiap persimpangan dan perempatan menjadi fokus utama

"Alhamdulillah" beberapa persimpangan sudah terlewati dengan sempurna. Maklum sekian banyak persimpangan yang harus ku taklukan.

Pada sebuah pertigaan aku mau belok kekanan, ku nyalakan send ke kanan, demi keselamatan kutunggu degan sabar untuk melewati karena ada motor beberapa puluh meter didepan ku.

Kutunggu dia berlalu dengan perasaan penuh tanda tanya. Karena dia tidak mengasih send, ku sangka dia mau lurus, makanya aku sabar menunggu.

Tapi apa yang ku alami, setelah sekian menit menunggu ternyata dia belok kiri kejalan ku, pada hal aku dari tadi menunggunya, coba saja kalau iya menyalakan lampu send motornya kearah kiri mungkin dari tadi aku sudah melewatinya. Akhirnya ku tahan saja umpatan ku dalam hati ku sbil berlalu.

Beberapa saat berselang ku beriringan dengan motor lagi. Ku berada dibelakangnya. Naluri ku yang pengen cepat mau mendahuluinya. Tapi demi keselamatan dijalan raya kutangguhkan niat ku. Karena lampu send motornya menyala sebelah kanan. Mana tau saat ku lewati motornya belok kanan dan aku bisa menjadi pengendara yang salah.

Ternyata saat diperempatan aku terperangah lagi. Motor itu ternyata belok ke kiri. ," Astagfirullah" itulah gan dalam hati.

Aku yakin sahabat gurusiana pasti juga mengalami itu kan? Maka dari itu bijaklah menggunakan motor ya.

Jangan jadi " si penghianat di perempatan.

Payakumbuh, 10 Februari 2020,

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Biasanya ibu2 pak

13 Feb
Balas

Kereeen...lanjut, Pak! Salam kenal.

12 Feb
Balas

Haha tertipu oleh judul aq.... Good

10 Feb
Balas

Mantap tulisannya pak,tapi kalauboleh usul,judulnya si pendusta di perempatan,he he kalau pengkhianat tadi saya pikir tulisannya tentang polisi yg lagi razia

10 Feb
Balas

Mantap pak

10 Feb
Balas



search

New Post