Cinta di Antara Lautan Bara bagian 6
Cinta di Antara Lautan Bara bagian ke 6
Bogor, Januari 2010
Dayita mendapat kabar dari sanak keluarganya bahwa ibunya sakit. Dengan segera Dayita, Bayanaka, Dahayu dan Yatha pergi ke rumah sakit di Bogor.
· Dayita : Ibu … bagaimana keadaan ibu … jangan tinggalin ayi
sendiri ibu …. (Dayita menangis terisak isak sambil
memegang tubuh ibunya dengan erat)
· Ibu Basimah : Ayi … adahal yang ibu akan sampai kepadamu nak …
kau bukan anak kandung ibu. Ini ada foto bayimu … dan
ini adalah pakaian bayi serta selimut bayimu ini adalah
pakaian pertamamu waktu ibu menemukanmu di pintu
gerbang vila 20 tahun yang lalu (Ibu Basimah
mengulurkan sebuah foto pada Dayita).
· Dayita : (tersentak kaget mendengar pengakuan Ibu Basimah dia
mengambil foto itu) … jadi aku bukan anak kandung ibu
… lalu anak siapa aku …
Dahayu bergegas beranjak mendekati Dayita dan meraih foto itu dari tangan Dayita dan betapa terkejutnya Dahayu melihat foto itu …
· Dahayu : (memeluk erat Dayita) Kau adalah saudara kembarku!
· Dayita : Tidak mungkin …. Bagaimana nona bisa yakin … saya
adalah saudara kembar nona yang hilang.
· Dahayu : Opa slalu menyimpan foto ini di dompetnya sejak
saudara kembarku hilang 20 tahun yang lalu!
Setelah pertemuannya dengan Dayita akhirnya Ibu Basimah menghembuskan nafas terakhirnya. Dia dimakamkan di tempat yang sama dimana Bapak Wistara dan istrinya dimakamkan. Para pelayat suadah pulang termasuk Dahayu dan Yatha. Sementara Dayita masih berada di sana disamping makam Ibu Basimah.
· Dayita : Aku belum sempat membahagiakan ibu … dia ingin agar
aku bisa jadi sarjana.
· Bayanaka : Aku juga belum sempat bahagiain orang tuaku.
· Dayita : Ternyata aku bukan anak kandung ibu ….
· Bayanaka : Sama aku juga.
· Dayita : Apa! Kau bukan anak kandung bapak Wistara!
· Bayanaka : Kita dibuang oleh wanita yang sama.
· Dayita : Apa maksudmu?
· Bayanaka : Gue bukan cenayang atau peramal ayi… namun siluet
Wanita itu sama ketika aku berdiri di gerbang vila di
tempat kita ditemukan.
· Dayita : Siapa dia Baya?
· Bayanaka : Entahlah! Yang jelas waktu akan membuktikan siapa
yang salah.
Jakarta, Februari 2010
Tn. Kahraman menyelenggarakan pesta perkenalan kepada relasinya atas ditemukannya anak kembarnya, Dayita. Pestanya berlangsung dengan sangat meriah. Bayanaka melihat kembali sosok wanita tersebut di sana. Dia berjalan dan membuntuti wanita tersebut. Wanita tersebut membalikkan badannya ketika mereka tiba di depan kolam renang.
· Ny. Malca : Untuk apa kau membuntutiku anak muda?
· Bayanaka : Kau melakukan dosa lagi …
· Ny. Malca : Cukup … tidak usah ceramahi aku!
· Bayanaka : Aku cuma ingin mengingatkanmu …
· Ny. Malca : Untuk apa …
· Bayanaka : Karena anda adalah ibu kandungku …
· Ny. Malca : Ha … ha… ha….
· Bayanaka : Tolong sudahi dendam anda ini!
· Ny. Malca : Kalau kau memang benar putraku … jauhi Dayita
· Bayanaka : Tidak akan!
· Ny. Malca : Berarti kau menentangku!
· Bayanaka : Maafkan aku ibu … aku tidak bisa melakukannya.
Bayanaka bergegas meninggalkan Ny. Malca. Ny. Malca mengusap air mata yang membasahi sudut pipinya.
Benarkah Bayanaka membenci ibunya dan apakah Ny. Malca tidak memiliki kasih sayang terhadap Bayanaka? Kisah selanjutnya dapat dinikmati di gurusiana.id
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar