Atjih Koerniasih

Guru di SMP Negeri 1 Cipanas. Sebagai guru mata pelajaran IPS. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
CHANEL YOUTUBE  YUNI  SHARA DAN  TEMA  KITA MENULIS
Dok: yunisharachanel

CHANEL YOUTUBE YUNI SHARA DAN TEMA KITA MENULIS

Tantangan Menulis Hari Ke 85

#TantanganGurusiana

Hari ini, saya banyak mendapat inspirasi dari sebuah chanel youtube milik Yuni Shara. Secara tidak sengaja. Ada sekitar empat tayangan ysng saya saksikan. Semuanya bertema sederrha. Malah sangat sederhana sekali. Tstapi justru di sanalah kekuatannya yang menjadikan saya penasaran ingin menonton yang lainnya.

Awal dari tayangan chanel yang saya tonton. adalah bagaimana Yuni shara memasak, masakan dengan bahan yang ada di kulkas. Toge dimasak dengan bumbu yang juga sederhana. Namun di tangan Yuni shara menjadi masakan yang sesuatu banget.

Kemudian ditayangan yang lainnya, kembali Yuni Shara memperlihatkan dengan bahan sederhana tempe menjadi orek yang juga 'sesuatu banget'. Tayangan selanjutnya mie instan dengan ditambah bahan kol dan telur menjadi masakan sesuatu 'banget' pula. Setelah itu saya jadi terus bertambah penasaran menonton tayangan tersebit.

Setelah menikmati chanel tersebut muncuk sebuah pertanyaan. Kenapa saya begitu tertarik? Padahal apa yang ditayangkannya materi sederhana? Ah.. Karrna Yuni shara cantik dan enak dilihat. Ya mungkin itu. Tapi walaupun cantik kalau tidak menarik mungkin saya tidak melsnjutkan. Jadi apa? .

Saya menyimpulkan karena materinya keseharian. Kalau dalam. Pembelajaran kontekstual. Ada AMBAK. Apa mamfaatnya Bagi ku. Jadi tayangan itu memiliki mamfaat bagi saya. Mamfaat dalam memasak dengan bahan yang sederhana

saya melihat seperti saya yang sedang memasak. Kemudian saya berpikir apakah itu juga berlaku dalam menulis.? Bisa jadi ya. Coba saja kita lihat. Novel laskar pelangi bukankah itu cetita ysng keseharian? Atau novel lima menara. Cetita keseharian di pesantren. Kira juga pernah begitu gandrung dengan sinetron keluarga cemara.

Sedangkan saat ini ada sinetron Tukang Ojeg Pengkolan dan dunia terbalik. Sinetron yang bukan hanya digandrumgi orang dewasa tetapi juga cucuk saya yang berusia tiga tahun tidak bisa diajak bicara jika sedang menonton Tukamg Ojeg Pengkolan.

Artinya ternyata dari kezederhanaan atau lebih tepatnya tema kesederhanaan akan bisa menjadi daya tarik. Masalahnya tidak semua dari kita (baca saya) dapat mengungkapkan kesederhaan itu menjadi tema menarik. Perlu belajar, petlu di asah. Tempat salah satinya adalah Tantangan Gurusiana.

Betapa tidak setiap hari kita harus menulis. Harus mampu menemukan ide untuk menjadi bahan tulisan. Karena setiap hari kita haris menghasilkan, maka satu satunya jalan kita harus mampu dengan cepat mendapatkan idenya. Itu ternysta ada dalam. Keseharian kita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post