Atjih Koerniasih

Guru di SMP Negeri 1 Cipanas. Sebagai guru mata pelajaran IPS. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
'HARI INI KITA BELAJAR YANG LAIN,  NAK'
Dok: Jurnalizindo. Blogspot. Com

'HARI INI KITA BELAJAR YANG LAIN, NAK'

Tantangan Menulis Hari Ke-53

#TantanganGurusiana

Saya masuki kelas dengan sebuah rencana.   tidak akan memberikan materi,  tetapi akan mencoba mempraktekan apa yang sudah saya dapatkan dari membaca bukunya munif Chatib yaitu memberikan pelajaran tentang 'Menghormati  guru'.  Materi menghormati guru,  bukan berarti kelas yang saya masuki siswanya sebahagian besar ridak menghormati guru seperti dalam cerita Munif Chatib dalam buku nya Gurunya Manusia.  Tetapi Hanya ingin memperkuat karakter mereka yang sudah baik kearah lebih baik lagi tentang apa,  mengapa dan bagaimana seharusnya mereka harus menghormati guru.  

"'Anak -anak hari ini ibu tidak akan memberikan materi tentang ke maritiman,  tentang kelautan,  atau tentang agrikurtur," kata saya.  Saya menyebutkan kata materi yang mereka pelajari pada pertemuan yang lalu, agar muncul rasa ingin tahu mereka. Benar saja, begitu saya selesai mengatakan itu mereka terlihat antusias.  Kelas yang biasanya serius jadi lebih akrab terasa.  

"Untuk sesi pertama, silahkan kalian berdiri satu persatu sambil mengatakan apa cita-cita kalian, " kata saya disambut banyak pertanyaan dari mereka.  Ada yang bertanya bagaimana bila belum ada cita -cita,  berapa minimal cita-cita yang disebut,  dan boleh tidaknya lebih dari lima.  Untuk pertanyaan terakhir mengundang seisi kelas tertawa  juga saya,  "banyak amat kamu cita-citanya" ujar saya, yang dijawab dengan senyumnya. 

Satu persatu mereka kemudian mengatakan cita-citanya.  Setiap selesai mengucapkan pasti disambut tepuk tangan atau tertawa. Saya bertambah semangat.  Untuk terus melanjutkan.  Zona alfa sudah mulai terasa.  Untuk melanjutkan ke sesi berikutnya sesuai yang pernah dilakukan oleh Munif Chatib.  Yaitu sesi menuliskan nama seorang guru yang mereka tidak suka.  

"Keluarkan buku kalian,  kemudian tulislah nama seorang guru yang tidak kamu sukai" untuk membuat mereka berani menuliskan nama seorang guru yang tidak mereka sukai,  karena saya melihat ada keraguan di wajah mereka,  saya melanjutkan kata -kata.

"Jangan ragu,  karena yang tahu hanya kamu dan Allah. Siapapun tidak akan tahu.  Termasuk ibu," ujar saya menguatkan dan memantik keberanian mereka.  Mendapat jaminan tersebut,  akhirnya mereka kemudian mulai menulis.  

Sesi setelah menuliskan nama guru di masing-masing buku,  mereka kemudian saya tugaskan berdiskusi alasan mereka tidak menyukainya,  tanpa menyebutkan nama gurunya.  Yang jelas apa alasannya tidak menyukai, itu saja. Sesi ini pun tidak lama, saya berikan waktu lima menit.  

Kalau dalam kegiatan pembelajaran inti ada tahap presentasi,  maka kegiatan inipun ada.  Setelah berdiskusi,  saya mempersilahkan perkelompok untuk tampil ke depan dan menyampaikan hasilnya yang dicatat oleh notulen. Notulen yang berasal dari siswa yang bersedia untuk menjalankan tugas ini.  Sebenarnya saat mereka menyampaikan  alasannya,  tanpa menyebutkan nama gurunya itu menjadi lahan saya untuk intropeksi sebagai guru.  

Sesudah semua kelompok tampil,  saya kemudian seperti yang dilakukan Munif Chatib menuliskan Judul Besar di tengah white board. Judulnya "MENGHORMATI GURU'. Judul tersebut kemudian saya beri cabang tiga.  Cabang pertama,  Pengertian (What).  Cabang kedua, Mengapa harus menghormati guru,  dan cabang ketiga,  bagaimana cara menghoemati guru.  

Saat menuliskan itu, seisi kelas tetdiam.  Menatap selanjutnya apa yang akan saya lakukan.  Artinya zona alpa sudah terjadi.  Saya mulai menerangkan.  Mind Map yang saya buat.  Apa arti Menghormati guru dengan membuat cabangnya yaitu saya tulis di antaranya, tanggung jawab,  sopan, respon cepat saat ditugaskan, salam. 

Kemudian untuk mengapa guru harus dihormati saya terangkan pada mereka siapapun gurunya walaupun mereka memiliki kekurangan tetap ada berjasa dalam menggapai cira -cita, memberikan ilmu. Membentuk karakter, dan sebagainya.kata -kata itu saya buat sebagai cabang di frase mengapa guru dihormati.  

Untuk bsgaimana menghormati guru,  saya persilahkan mereka untuk menyebutkannya dan saya tulis sebagai cabang di bagaimana menghormati guru.  Ketika sesi inilah saya selipkan sebuah kesalahan yang sudah mereka lakukan yaitu tidak cepat -cepat mengembalikan media pada saya,  saat pelajaran minggu yang lalu. Menunggu sampai saya tanyakan media itu.  

"Jadi apa yang kamu lakukan,  sikap yang bagaimana terhadap guru," tanya saya yang dijawab oleh beberapa siswa sebagai sikap tidak tanggung jawab.  Mereka akhirmya mulai menyadari kemana arah saya melakukan kegiatan ini.  Yaitu menegur mereka.  Saat mereka mulai menyadari,  jam di dinding kelas menunjukan waktu istirahat.  Tanpa banyak bicara lagi saya mengucapkan salam,  dan keluar memberikan kesempatan mereka untuk berpikir.  Yang jelas saya sudah menyampaikan kesalahan mereka,  tanpa harus marah.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, pembelajaran yang luar biasa. Metode menegur yang amat bijak. Sukses selalu dan barakallahu fiik

07 Mar
Balas

Terima kasih bu Siti Ropiah atas apresiasinya

07 Mar

Mantap Bu metodenya

07 Mar
Balas

Makasih ibu, saya pun mencontoj dari bukunya Munif Chatib

10 Mar



search

New Post