Atjih Koerniasih

Guru di SMP Negeri 1 Cipanas. Sebagai guru mata pelajaran IPS. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
HIKMAH DARI PROGRAM (BELAJAR) DI RUMAH AJA
Bukti fisik siswa hasil pembelajaran jarak jauh

HIKMAH DARI PROGRAM (BELAJAR) DI RUMAH AJA

Oleh : Atjih Koerniasih, S.Pd

"Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan hati nurani dan belajar dari Covid -19" (Mendikbud. Nadiem Anwar Makarim, KompasTV)

Sebuah kebijakan pemerintah digulirkan berkenaaan dengan mengatasi penyebaran covid-19. Work From Home, Stay at Home yang kemudian dengan hastag di rumah aja. Kebijakan tersebut untuk seluruh bidang kehidupan, satu di antaranya adalah pendidikan. Mengajar dan belajar dari rumah dengan harapan dapat memotong rantai penyebaran covid -19.

Kebijakan tersebut membawa sebuah konsekwensi bagi guru dan siswa untuk belajar jarak jauh. Itu artinya mereka dihadapkan kepada sebuah pembelajaran yang berbeda denngan kebiasaan. Tatap muka tidak lagi dapat mereka laksanakan di dalam sebuah tembok berukuran delapan kali delapan (baca kelas), tetapi jaringan internet menjadi penghubung komunikasi antara mereka. Baik dalam pemberian materi, maupun pemberian tugas dan penilaian.

Penggunaan e -learning, aplikasi pembelajaran, serta sosial media seperti instgram, WhatsApp (WA), zoom, menjadi sebuah keharusan yang mau tidak mau, suka tidak suka harus ”diakrabi” baik oleh guru maupun oleh siswa, dan barang tentu oleh orang tua siswa itu sendiri dalam rangka pembimbingan putra putri mereka, minimal media sosial WA.

Penulis melihat dengan di rumah aja (belajar di rumah aja) yang mengharuskan adanya sistim pembelajaran jarak jauh, merupakan sebuah kesempatan bagi guru maupun siswa untuk menerapkan secara nyata apa yang menjadi salah satu jargon dari Mendikbud Nadiem Makarim, Merdeka Belajar.

Guru dan siswa dapat secara nyata menerapkan merdeka belajar. Sebuah konsep yang beberapa di antaranya memungkinkan guru dan siswa lebih kreatif, lebih inovatif, lebih berpikir tingkat tinggi, dengan mengutamakan konsep bahwa siswa memiliki potensi yang berbeda, siswa jenius sesuai minat dan potensinya dan guru menjadi motor pengeraknya.

Berdasarkan pengalaman penulis sebagai guru, ada beberapa hikmah dari adanya program di rumah aja yaitu

1. Guru menjadi terpacu untuk menguasai IT

Pembelajaran jarak jauh mengharuskan untuk itu. Apalagi jika sekolah kemudian memfasilitasi adanya e- learning sekolah, atau justru guru itu sendiri untuk mencari aplikasi pembelajaran seperti google classroom, google formulir, penggunaan zoom dengan harapan dapat memudahkan dalam memberikan pembelajaran kepada siswa baik pemberian materi, tugas, ataupun penilaian. Beberapa apilkasi pembelajaran ini dapat menjembataninya.

2. Guru juga menjadi mengenal satu persatu siswa yang diajarnya.

Hal ini berdasarkan dari keaktifan siswa belajar secara online, mana yang memiliki etos belajar yang tinggi, yang lebih kreatif dan lebih inovatif.Begitu juga sebaliknya

3. Guru menjadi lebih peka

Pembelajaran jarak jauh melalui jaringan internet, karena di rumah aja mungkin bagi sebahagian masyarakat kota tidaklah menjadi kesulitan. Masalahnya Indonesia bukan hanya Jakarta, Indonesia bukan hanya Bandung atau Surabaya. Tetapi Indonesia adalah sebuah negeri yang memiliki kondisi geografis yang begitu beragam. Sebuah negeri yang begitu luas dengan masyarakat yang beragam pula status sosial dan ekonominya. Sehingga ada wilayah yang mungkin saja tidak tersentuh jaringan intenet. Jangankan untuk pembelajaran jarak jauh, jaringan saja mungkin sulit untuk mereka dapatkan sinyalnya. Oleh karena itulah, keadaan ini memberikan sebuah pembelajaran bagi guru, untuk lebih peka, lebih bijak, lebih menggunakan hati nurani dalam pemberian tugas dengan menyesuaikan kondisi di mana siswa berada. Tidaklah salah jika kemudian , guru dalam memberikan pembelajaran tidaklah bertumpu pada tercapainya kurikulum, tetapi pada pengetahuan tentang nilai-nilai kehidupan.

Berdasarkan paparan di atas, maka dengan adanya program pemerintah untuk bekerja dari rumah khususnya bidang pendidikan memungkinkan guru dan siswa untuk lebih kreatif dan inovatif dan guru lebih mendengarkan hati nurani. Hal mana sesuai dengan pesan Mendikbud Nadiem Makraim dalam hari Pendidikan Nasional 2020 yang dimuat dalam KompasTV "Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan hati nurani dan belajar dari Covid-19 "

BIODATA PENULIS

Tempat tanggal lahir : Kuningan, 11 Oktober 1962

Jabatan ; Guru

Instansi ; SMP Negeri 1 Cipanas

No WA aktif : 0878 0695 8389

.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

terima kasih Bu Fifit Wulandari. maaf saya terlambat menjawab komentar ibu. lama saya tidak membuka gurusiana

17 Jul
Balas

Hebat!

05 May
Balas

Makasih ibu Yuli yang selalu menyemangati

06 May

Hebat bu. Salam literasi

24 Jun
Balas



search

New Post