Atjih Koerniasih

Guru di SMP Negeri 1 Cipanas. Sebagai guru mata pelajaran IPS. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
'SEMOGA INI YANG TERBAIK, NAK'

'SEMOGA INI YANG TERBAIK, NAK'

Tantangan Menulis Hari Ke 59

#TantanganGurusiana

Sebuah doa terlantur untuk nya sesaat setelah usai sholat mahrib. Sebuah rasa 'cengeng' ku menyeruak hadir. Manakala kuingat dirinya dan kejadian tadi siang di sekolah. 'Kecengenganku' tambah kuat manakala memandang fotonya yang dikirim temannya lewat WhatsApp

Sengaja memang aku mencari dan meminta foto dari temannya. Alhamdulillah foto yang dikirim kebetulan indah menurutku. Dia begitu cantik, sebagai anak kelas 7, dengan kaca mata menghias wajahnya yang lembut. Dia memang lembut. Lembut sekali. Sepertinya, siapa saja yang marah kepadanya tak akan dilawannya.

Kutatap terus fotonya, tanpa sadar air mata menetes tak bisa kutahan. Aku benar -benar kehilangan. Kehilangan anak yang kuwali kelasi, kehilangan mutiara, yang karena jarak rumah dan sekolahnya maka, setelah kurang lebih delapan bulan, akhirnya dia menyerah. Betul -betul menyerah. Setelah dirinya sakit dan sembuh dia datang, mengajukan untuk pindah sekolah.

Pembaca mungkin heran, kenapa bisa terjadi, siswa tempat tinggalnya jauh bukankah kini menggunakan sistim zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Pertanyaan itulah yang juga saya tanyakan ke kesiswaaan yang biasanya menjadi panitia saat PPDB.

"Menggunakan jalur prestasi. Jawabnya. Sebuah Jawaban yang tak menjadikan aku bertanya lagi. Karena paham. Hanya satu kata yang keluar "Pantas." maksud pantas di sini adalah pantas dia dapat masuk, karena menggunakan jalur prestasi.

Kupandangi lagi fotonya. Bayangan kejadian siang tadi menyeruak dipelupuk mata. Kejadian setelah sehari sebelumnya, aku dengan guru BK mencoba menghubunginya lewat telp. Saat kuhubungi lewat nomornya, tak ada jawaban. Jangankan jawaban, nada deringnya saja tidak ada.

Kemudian Bu Indri guru BK, mencoba menghubungi ayahnya. Juga tidak ada jawaban. Bedanya kalau ayahnya ada nada deringnya. Bu Indri kembali menghubungi untuk kedua kalinya, lewat no ayahnya. Alhamdulillah ada jawaban. Setelah dengan ayahnya bicara untuk menamyakan kabar kondisi anaknya masih sakit apa sudah sembuh, tiba -tiba saja saya ingin bicara dengannya. Setelah mohon ijin kepada ayahnya untuk bicara dengannya, saya mendengar suara anak perempuan di sebrng telpon mengucapkan "Assalamualaikum" Itu Suaranya.

" Halo Nina (bukan nama sebenarnya), ibu kangen, ibu rindu, gmn sehat,? " tanya saya. Entah kenapa kata rindu dan kangen begitu saja meluncur dari mulutku. Sebuah rasa aneh pun muncul saat mengucapkan kata itu, aku benar-benar rindu.

"Bu, Nina sama Umi besok ke sekolah. Ibu ada kan di sekolah?."

"Ibu ada Nin, ya ibu tunggu besok ya"

Siang tadi dia bersama Uminya benar datang. Kebetulan sekolah sepi karena anak -anak baru saja berangkat ke Cibodas untuk acara Jambore Gugus.

Kupegang tangannya saat dia sudah duduk di sofa kantor guru.Uminya kemudian menceritakan kondisinya yang sering sakit, karena badannya lemah dengan kondisi jarak yang jauh untuk ke sekolah. Sehingga kedatangannya untuk sekaligus minta ijin pindah untuk sekolah ke tempat ysng lebih dekat.

"Mau pindah ke swasta yang dekat rumah, Bu," Jawabnya ketika saya tanya pindah ke mana.

Dia dan ibunya saya bawa ke ruang BK menemui Bu Indri, untuk membicarakan masalah kepindahannya. Saat mau keluar, dia menyerahkan satu tas kresek yang isinya buku perpustakaan , sebelas buku paket. Sebuah rasa kagum muncul. Kagum karena tamggung jawabmya mengembalikan buku yang dia pinjam dari perpustakaan. Buku Paket 11 mata pelajaran.

Setelah diterangkan harus bagaimana kalau hendak keluar oleh Bu Indri, guru BK. Dia dan Uminya pamit pulang, dengan membawa Pekerjaan rumah yaitu mencari sekolah yang akan dimasuki. Setelah betul sudah diterima baru datang lagi ke kami untuk mendapatkan surat pindah.

Jujur saja, sebenarnya aku menyayangkan dia pindah. Sudah cerdas berakhlak baik pua. Namun melihat kondisinya yang sering sakit dan jarak tempuh ke sekolah demikian jauh sekitar satu jam kalau tidak macet. Maka pindah sekolah sebuah keputusan yang memang baik. Semoga saja di sekolah yang baru dia menjadi yang terbaik. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin, makasih bu Irma. Itulah salah satu kebahagian guru. Mendapatkan siswa dengan berkarakter baik dan pintar.

24 Mar
Balas

Sedih, Bu. Salah satu sistem Zonasi yang diluncurkan tentu banyak keuntungannya bagi pelajar. Sekolah dekat tanpa perlu transportasi. Jarak jauh memungkinkan banyak hal yang akan terjadi.Dimana pun dia sekolah, klu patuh dan pintar akan tetap berhasil. Selamat ibu yang telah mendapatkan sesuatu yang akan tertambat di relung hati yang dalam, anak berkarakter yang selalu dirindukan, mudahan bisa bertemu dia di lain kesempatan.

14 Mar
Balas



search

New Post