Nastar punya Cerita
Pukul 6 pagi membuat adonan nastar kurang lebih1.5kg, sehari sebelumnya sudah pesan dengan mpok yang bekerja di rumah agar putrinya bisa membantu menyelesaikan pembuatan kue nastar. Namun tanpa diduga diri ini harus banyak kegiatan lain yang membutuhkan uluran tangan dan harus selesai hari ini juga. Dengan sangat terpaksa aku tinggalkan anak simpok untuk membuat sendiri.
Sebelum aku pergi banyak hal yang kuajari terlebih dahulu mulai dari mengolesi dan memasak kue. Namun betapa kagetnya ketika aku pulang dia menunjukkan tangannya kena oven. Waduh aku jadi gak enak hati, akhirnya kupanggil putri keduaku untuk memasak kue. Ternyata prediksi ku meleset, semula kukira putri simpok bisa mengerjakan dan sekaligus masak kue.
Putrii keduaku ternyata lebih piawai dalam bermain dengan oven. Demi untuk Idul Adha dan menyenangkan sang kakek nanti pada hari H dan tamu jika ada. Jakarta 17 Juli 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap, Bu. Saya tak pandai buat kue apalagi kue nastar. Yang bisa cuma pisang goreng hehe. Salam literasi.