Alhamdulillah Senin ga telat piket, Alhamdulillah ikut sagusabu, Alhamdulillah udah kenyang.

Alhamdulillah minggu ini telah diawali lagi dengan Senin. Biasanya selalu saja ribet hal yang kuhadapi kala bangun pagi, padahal ada satu hari minggu penuh untuk persiapan sebelum senin ini. Kala senin datang kembali berputar padaku, telat selalu saja akhir dari keribetan yang ku hadapi, awalnya ku pikir ini adalah sebuah misteri bagaimna mungkin senin selalu melekat pada telat. Padahal lima hari lainnya biasanya aku termasuk orang yang selalu datang paling awal ke sekolah. Setelah beberapa kali minggu ku amati jadilah ku berkesimpulan ini dikarenakan aku harus melaksanakan piket mengawasi dhuha pagi, sedangkan dihari lain aku free. Alasan ini sebenarnya terdengar mengada-ada namun hanyaini lah hal yang berbeda di Senin pagi dari pagi lainnya, dan minggu ini keajaiban kecil terjadi, walau tak secepat pagi-pagi lainnya, setidaknya senin ini aku tidak telat, mudah2 an selanjutnya begini lagi.

Senin telah ku lewati, Selasa menjelang, ini adalah minggu terakhir di bulan januari tahun 2020 yang baru memasuki pangkalnya. Biasanya selalu ku tandai satu tema besar apa yang akan menjadi tema ku minggu ini, dan kali ini Satu Guru Satu Buku lah yang akan menjadi tema cerita minggu ini. Belum dapat terlalu jelas ku gambarkan, namun karna ini hal yang bersifat baru bagiku tentu ini akan sedikit seru diawali misteri pertanyaan hal-hal apa yang akan kutemui, hal-hal apa yang akan kualami, apakah ada sekotak kado kejutan dari Tuhan untukku di acara yang kami sebut SAGUSABU ini, atau hanya berakhir seperti cerita-cerita minggu lalu yang akan indah ketika ku jalani, dan berlalu begitu saja setalah berakhir. Aku penasaran apakah ada kesan yang akan menjadi magnet untukku menarik jejari menulis rutin setelah aku dilatih di acara ini, atau hanya bersemi disini, lalu aku kembali kegaris nol awal lagi. Mudah-mudahan tak begitu.

Saat ini jemariku sedang menari mengikuti irama hati dan imajinasi, menuangkan dalam bentuk ribuan huruf disusun menjadi rangkaian kata. Tulisan ini bisa saja berarti atau hanya sebagai pelepas tanya sekedar bukti bahwa aku sedang mengikuti kegiatan dengan baik. Aku sedikit ragu apakah yang kulakukan saat ini benar atau tidak, aku hanya membiarkan jejari menerjemahkan apa yang hatiku katakan, otakku terjemahkan, ini tak begitu bagus, ini pendapatku tentang tulisan ini, hehehe, ide ku buntu, tak begitu ada inspirasi, alasannya mengapa? Entahlah, mungkn karena perutku telah penuh terisi, seperti kata orang2 biasanya kenyang akan membuatmu malas, aneh sekali seharusnya kenyang membuat kita berenergi. Aku berfikir lagi, apa lagi apa lagi. Ya sudah lah, meski ada tiga menit lagi, ayo otak, hati, imajinasi dan jemari, mari kita berhenti. Alhamdulillah untuk hari ini.