Ayo Sugiryo

Guru di SMA Nasional 3 Bahasa Putera Harapan Purwokerto. Sedang belajar menulis dan Buku Perdana yang sudah diterbitkan: "From Home With Love" Tahun 2016, Buku ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Apakah Priyayi Itu Masih Ada?

Apakah Priyayi Itu Masih Ada?

Baca satu buku ini ‘Para Priyayi’ karya Umar Kayam, dibutuhkan waktu sangat lama dari liburan menjelang lebaran sampai sekarang baru kelar (kurleb 2 bulan).

Tak apalah.

Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pelopor giat baca di Puhua School Ibu. Angela Dwi Pangestika (Ms. Inge) yang dengan kerendahan hatinya dan tak henti-hentinya terus mengajak kita para guru dan karyawan Puhuaschool untuk membaca dengan menyediakan koleksi buku pribadinya. Luar biasa, thanks a lot Ms. Inge.

Dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan tersebut, di sela-sela waktu senggangku, aku selalu menyempatkan untuk menguak lebih dalam lagi apa itu sebenarnya ‘Priyayi’ itu dengan gaya penuturan sang penulis.

Memang sih, tak ada yang menuntut aku untuk menyelesaikanya, tapi aku merasa rugi saja kalau tidak menyempatkan diri untuk berkutat dengan halaman-halaman yang warnanya sudah mulai kusam itu. Karena memang itu bukan buku baru, itu buku terbitan tahun 1992, tapi kenapa aku tertarik untuk membacanya?

Ketika itu pertama kali Ms. Inge menawarkan beberapa judul buku untuk dipinjamkan, saya langsung tertarik dengan nama ‘Umar Kayam’. Nama itu begitu menggelitik, karena saya pernah baca tulisan-tulisan beliau di surat kabar (entah kapan dan surat kabar apa) dan pokoknya ada rasa penasaran untuk bisa lebih mengenal gayanya dalam bertutur di bukunya. Akhirnya jatuhlah pilihan saya pada ‘Para Priyayi’ tersebut.

Dan benar juga, saya kesengsem. Banyak hal yang aku pelajari dari buku lama tersebut. Buku yang ditulis dengan gaya bahasa yang lugas dan nyentrik, wawasan sejarah yang komplit dan detail dari jaman jauh sebelum kemerdekaan Indonesia hingga jauh setelah Indonesia merdeka, tentang apakah dan siapakah sebenarnya Priyayi itu (hingga membuat saya melek) tentang priyayi yang sesungguhnya, bukan priyayi yang selama ini aku tahu dari pengetahuanku sendiri, priyayi yaitu seserorang yang memiliki keturunan darah biru atau keturunan pejabat yang bergaya hidup wah, bergengsi tinggi, memiliki tata krama baik dalam bertutur maupun bertindak tapi sedikit munafik. Itu definisi priyayi menurutku sendiri.

Dalam teknik penyajian ceritnya, buku ini lumayan unik (saya tidak tahu istilahnya), jadi di setiap babnya, setiap tokoh berceritera menurut sudut pandang orang pertama yang menceritakan kisahnya masing-masing. Inilah salah satu hal yang mebuat buku ‘Umar Kayam’ ini terasa beda.

Adalah tentang kekuatan semangat kebersamaan dalam sebuah keluarga besar (keluarga petani biasa yang akhirnya berjuang untuk menjadi cikal bakal sebuah keluarga priyayi) yang memiliki gaya hidup lebih baik dibandingkan sebelum menjadi priyayi, untuk saling membantu dalam setiap kesulitan dari setiap anggota keluarganya, kepedulian terhadap orang-orang disekitarnya, dan pendidikan keluarga yang sangat baik dengan membekali setiap anak dengan pendidikan keluarga yang cukup, walaupun dalam kenyataannya, msyarakat juga memberikan peran besar untuk mampu mempengaruhi hasil pendidikan keluarga priyayi tersebut.

Singkatnya, banyak hal baik yang bisa dipetik dari cerita yang sangat baik ini. Bukan sekedar mengerti tentang seluk beluk kehidupan priyayi saja, tetapi lebih ke esensi pesan moral yang disampaikan bahwa berikanlah pendidikan rumah yang terbaik untuk anak-anak kita, dan tetaplah waspada terhadap pengaruh pendidikan masyarakat luas karena pendidikan masyarakat berpengaruh cukup besar untuk anak-anak kita sehingga kita sering merasa sudah memberikan yang terbaik, tapi ternyata pengaruh pendidikan luar rumah juga memiliki porsi yang cukup besar untuk membentuk karakter anak-anak kita.

Jadi, apakah priyayi itu sekarang masih ada?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantaps Pak, saya belum mampu baca buku. Sukses selalu dan barakallah fiik

20 Aug
Balas

Heheh..terimakasih Bu. Amiin.

21 Aug



search

New Post