Entah apa yang mendorong seorang Raihana Rasyid, guru hebat dengan goresan-goresan emasnya yang mampu memikat ribuan gurusioner untuk selalu ingin membacanya, tiba-tiba suatu hari ketika sedang mengomentari tulisan saya di blog ini menyelipkan kata-kata, 'Saya tertarik dengan buku 'From Home with Love'. Bagaimana saya bisa mendapatkannya?'

Sesuatu yang sangat mengagetkan Saya. Saya pun langsung meresponnya dan memberikan nomor WA saya. Kami pun saling berkomunikasi untuk urusan pengiriman buku. Saat itu buku yang saya punya tinggal arsip pribadi karena buku itu sudah lama dicetak (Juli 2016) dan dari 200 buku yang saya cetak sudah habis terjual. Tanpa banyak pertimbangan saya menyanggupi untuk mengirimkan buku arsip tersebut. Saya berpikir untuk apalah saya mengarsip buku ini dan hanya tergeletak di rak buku tanpa ada yang baca. Toh sewaktu-waktu saya juga bisa cetak ulang. Sementara di ujung Sumatera sana ada seorang Ibu Guru luar biasa yang ingin membacanya.

Setelah mendapatkan alamat Bu Rai, besoknya saya langsung menghubungi saudara saya yang bekerja di jasa pengiriman dan saya kaget ternyata biaya pengiriman cukup mahal. Hal ini saya sampaikan kepada beliau dan Bu Rai tidak keberatan. Sebagai ungkapan rasa terimakasih saya atas keinginan beliau untuk membaca buku saya, saya selipkan 2 buku cetakan pertama yang sebenarnya tidak saya jual karena ada sedikit hilang pada beberapa kata. Tampaknya beliau pun berkenan. Sungguh saya sangat senang ketika beliau Bu Rai mengirimkan foto buku kiriman saya.

Dalam chatnya beliau bertutur:

“Alhamdulillah, bukunya udah nyampe, pak guru. 🙏👍💐. Beli 1 dapat 3, alhamdulillah. Ndak sabar pingin cepat-cepat bacanya. Buku ini, gambaran betapa keluarga pak guru telah mencapai predikat "Sakinah Mawaddah Warahmah".Belum selesai baca, masih balik sana balik sini. Ketemu Book Game. Meski belum selesai bacanya, saya udah mau nambahin nilai positif yang bapak tulis di halaman itu, yaitu : L O V E. Luar biasa, saya pasti bakalan ketemu kata-kata "ajaib" lainnya. Salam takzim untuk Bulik Suha (pastinya saya dipanggil Budhe), Mas Fonda, Mbak Syawa dan si ragil Najma. Semoga senantiasa dalam ridho Allah SWT. Aamiin ya robbal alaamiin. 🙏🙏🙏

Begitulah ungkapannya ketika buku saya baru sampai di tangan beliau, di Medan. Tak lupa selalu memanjatkan doa yang luar biasa buat saya dan keluarga. Yang membuat saya bahagia lagi beliau menyebut semua nama dari istri dan anak-anakku. Walaupun masih ada yang tertinggal satu. Memang si ragil ini belum tercantum namanya di buku karena saat itu belum lahir.

Saya dan keluarga sangat berterimakasih atas doa Bu Rai untuk kami sekeluarga.

Tetapi masih ada satu pertanyaan yang ada di benak saya, kenapa Bu Raihana Rasyid ingin membaca buku saya.