Ayo Sugiryo

Guru di SMA Nasional 3 Bahasa Putera Harapan Purwokerto. Sedang belajar menulis dan Buku Perdana yang sudah diterbitkan: "From Home With Love" Tahun 2016, Buku ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Dan Pak Guru Itu Adalah Aku (#26_Kejadian Aneh)  

Banyak hal aneh yang aku rasakan setelah ditetapkan hari jadi anatara aku dan dia. Keanehan yang pertama yaitu saat menjelang tidur. Semua tampak lain dan berbeda tidak seperti hari-hari sebelumnya. Sebelum tidur, bayangan dia selalu hinggap di mataku sehingga aku sering susah tidur. Kedua, di saat bangun tidur, aku sering tersenyum-senyum sendiri karena seperti ada yang aneh di dalam diriku. Aku pun sering bertanya-tanya sendiri mengapa seusiaku ini aku baru merasakan hal seperti ini. Teman-temanku dulu saat SMA sudah banyak yang punya teman spesial tapi aku melihat mereka seolah biasa-biasa saja. Tapi kenapa di usiaku yang sudah bukan remaja lagi baru merasakan hal ini dan ini sungguh aneh.

Di saat bersamanya, banyak pula hal aneh yang kami lakukan yang menurutku sendiri terasa tidak wajar. Mungkin aku berlebihan dalam menyikapinya tapi ini nyata. Hal pertama yang aku lakukan setelah hari jadi, aku mencoba mengajaknya jalan. Sebenarnya aku juga tidak tahu harus berbuat apa agar hubungan ini tampak seperti orang pacaran pada umumnya. Tapi aku buta tentang hal itu. Yang pernah aku dengar dari cerita-cerita di novel, atau film yang aku tonton, biasanya orang pacaran itu ngajak nonton, makan di restaurant, atau nongkrong di taman atau pergi ke tempat wisata. Aku pun menawarkan salah satunya dan alhasil, ditolak. Aku jadi gundah dan mati gaya. Akhirnya kencan pertama kami hanyalah berjalan kaki menyusuri jalan-jalan kota menyaksikan hilir mudiknya para pejalan kaki dan pengendara motor dan mobil di jalan dan menyaksikan aktifitas malam di deretan pertokoan sambil membicarakan apa saja yang dilihat. Tidak ada gandeng tangan. Semua tampak formal dan serasa tak ada bedanya seperti dulu sebelum hari jadi. Sesekali aku mencoba meraih tangannya karena hendak menyeberang jalan raya, dia pun mentertawakanku karena aku tampak hendak menyeberangkan seorang nenek-nenek tua dan memegangi tangannya erat-erat. Aku pun ikut tertawa. Akhirnya yang kami lakukan malam itu adalah bercerita, tertawa, dan berjalan kaki berkilo-kilometer mengitari pusat kota purwokerto. Sehabis itu, malamnya aku tidur nyenyak karena kelelahan.

Hal aneh yang lain yaitu urusan panggil memanggil. Yang dulu biasanya dia memanggilku Mas Suryo atau Pak Suryo, sekarang berubah menjadi Mas Yo, dia menirukan gaya pak Salim. Dia memilih panggilan itu karena katanya lebih nyaman dan lebih enak terdengar. Itu artinya namaku yang asli terdengar tidak begitu enak. Aku pun menerimanya tanpa syarat alias OK. Sedangkan aku pun memanggilnya dengan panggilan Dhe Dian yang sebelumnya aku memanggilnya Mba Dian. Panggilan Dhe Dian tidak berlangsung terlalu lama karena aku telah menemukan panggilan yaitu panggilan kesayangan seperti ‘honey’ yang sering aku dengar di film-film barat. Dan dia pun OK.

Lepas dari urusan panggil-memanggil yang ternyata memang memerlukan perubahan dan dirasa cukup aneh saat awalnya tadi, ada urusan lain yang juga harus dipertahtikan saat pacaran. Apa itu? Urusan traktir mentraktir saat makan. Apa ini penting? Aku sendiri tidak tahu hal ini penting atau tidak, tapi hal ini akan menjadikan hubungan kita bisa semakin renggang apabila kita tidak bisa menyikapinya atau sebaliknya hubungan menjadi semakin lengket apabila kita menyikapinya degan benar. Karena hal ini lebih menyangkut harga diri seseorang.

Menurut sebagian pendapat, entah pendapatnya siapa, entah benar atau tidak, bahwa seorang perempuan atau cewek akan merasa diperhatikan dan dihargai saat segala hal yang berkaitan dengan acara makan berdua itu yang nraktir harus yang laki-laki, atau seorang laki-laki lebih punya harga diri saat dianggap mampu menraktir ceweknya. Itu mungkin pendapat yang dibenarkan secara umum karena sebagai laki-laki aku pun ikut membenarkan. Tapi apa yang terjadi pada kami pada masa-masa ini sungguh terbalik. Kapan dan dimanapun ada acara makan berdua, baik di warteg, lesehan, maupun rumah makan, awalnya kami saling berebut membayar dan aku selalu kalah. Lama-kelamaan aku gak rebutan bayar lagi karena dialah yang selalu ingin membayari acara makan kami. Karena penasaran, aku pun beranikan diri menanyakan hal ini, katanya sudah menjadi prinsipnya bahwa dia tak mau di cap cewek matre! Alasan yang tak masuk akal, namun, aku harus bisa menghargainya sebagai prinsip hidupnya. Lalu bagaimana dengan hargadiriku? Katanya aku suruh menyimpan itu harga diri sedalam-dalamnya ke lubuk hatiku karena masih banyak hal yang bisa aku lakukan untuk menunjukan harga diri atau sikap jentelmen seorang laki-laki dibandingkan hanya sekedar soal mentraktir makan ceweknya. Ok, aku pun menerimanya dengan lapang dada.

Perkara lain yang terasa aneh dalam hubungan perpacaran ini adalah suatu ketika di hari ulang tahunku, tiba-tiba dia mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Aku pun terhenyak kaget karena tidak biasa menerima ucapan selamat ulang tahun semasa hidupku. Ternyata diam-diam dia tahu hari ulang tahunku. Aku sendiri tak pernah memperdulikan tentang hari ulang tahun siapapun termasuk hari ulang tahunku sendiri. Di desa waktu itu mana ada orang saling mengucapkan ulang tahun. Tanggal kelahiran bukan merupakan hari yang penting untuk diucapkan selamat karena yang mereka ingat-ingat adalah hari pasaran seperti; Senin Pahing, Selasa Pon, Rebo Wage, Kemis Kliwon, Jemuah Manis, Setu Pahing, Ahad Pon, dan seterusnya. Karena hari-hari ini penting untuk kapan mereka pergi ke pasar, kapan mereka menanam padi, kapan mereka mengawinkan anaknya, atau kapan mereka menaruh sesaji, dan lain-lain. Aku pun sangat khatam dengan nama-nama hari pasaran ini. Hari ulang tahun? Hanya pernah dengar di film-film Indonesia tahun delapanpuluhan.

Tetapi semenjak peristiwa ucapan ulang tahun itu aku pun selalu berusaha mengingat hari ulang tahunnya dan tentunya mengucapkan selamat ulang tahun bahkan kalau bisa memberikan surprise seperti kebiasaan orang kota. Walaupun terasa aneh, semua aku lakukan untuknya.

Hal aneh yang lain yang aku rasakan setelah bersamanya dalam hubungan perpacaran adalah ketika aku tergeletak tak berdaya di tempat kos, sakit. Hampir setiap hari dia hadir menengokku. Dan yang membuatku kaget adalah ketika Pakdhe dan Budhenya datang menjengukku dan membawakanku banyak makanan bergizi. Maklum, sebagai anak kos tentunya aku sering mengkonsumsi makanan enak dengan gizi rendah seperti mie instan, makanan terpraktis bagi anak kos. Tapi sebenarnya bukan makanan yang mereka bawa sehingga aku merasa aneh. Aku hanya merasa hubungan perpacaranku dengannya ternyata mendapat dukungan luar biasa dari orang tuanya walaupun bukan orang tua asli. Dan itu aku rasakan seperti sesuatu yang luar biasa hingga aku merasa aku adalah menantunya.

Semenjak kunjungan itu, aku menjadi semakin yakin tentang hubungan kami untuk menapak ke tingkat yang lebih serius, yaitu, melamarnya dan memperistrinya. Semangat kerjaku saat itu meningkat tajam. Targetku saat itu adalah menikah! Teman-teman kerjaku sering membuliku. Katanya, ‘Witting trisna jalaran saka kulina.’ Yang artinya cinta bersemi karena terbiasa bertemu. Ah, aku pikir tidak semuanya benar karena cintaku padanya adalah cinta sejak pandangan pertama dan karena banyak faktor yang membuatku jatuh cinta daripada sekedar frekwensi pertemuan. Di mataku dia begitu istimewa dan cocok buatku. Mereka saja yang tak tahu sejarahnya. Tapi biarkan mereka bicara karena itu tanda perhatian sesama rekan kerja.

Sebagai kompensasinya, aku pun mengambil inisiatif untuk mempersiapkan masa depan bersamanya. Prinsipku dalam bercinta adalah aku tak mau menyakiti dan disakiti. Untuk itu aku harus memperjuangkan chemistry yang sudah berjalan dengan baik ini. Dan aku pun mencoba menawarkan sesuatu sambil aku unjuk kebolehan dalam berbahsa Inggris. ‘Will you merry me?’ Itu pertanyaan bahasa Inggris termudah yang pernah aku lontarkan. Tapi ternyata dia tak bisa menjawab pertanyaan itu. Aku berpikir, dia jago bahasa Inggris, tetapi untuk menjawab pertanyaan Yes/No Question ini saja dia tak mampu menjawabnya. Entah kenapa. Dunia ini semakin aneh aku rasakan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sampai track brp ya. Semoga sukses mas

07 Oct
Balas

Perkiraan 50 Pak. Mudah-mudahan bisa kelar. Terimakasih Pak.

07 Oct

Rasa yang tidak biasa ya Pak?

07 Oct
Balas

Iya Bu. Rasa nano nano.

07 Oct

Cinta tu memang aneh ya pak guru. Sehingga orang-orang yang dihampirinya pun menjadi aneh pula. Siap nunggu kelanjutannya. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah...pak guru.

07 Oct
Balas

Betul Bu. Semua jadi serba aneh. Insyaallah Lanjut.

07 Oct

Jalan percintaan yang unik pak, dan begitulah cinta, segakanya jadi terasa unik. Barakallah

07 Oct
Balas

Iya Bu. Banyak rasa yang tiba-tiba muncul ketika cinta bersemi.

07 Oct
Balas

Cinta itu adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Allah...semuanya terasa berbeda ketika sedang jatuh cinta....

07 Oct
Balas

Ternyata begitu ya Bu. Sungguh luar biasa anugrah Allah yang bernama Cinta.

07 Oct



search

New Post