Ayo Sugiryo

Guru di SMA Nasional 3 Bahasa Putera Harapan Purwokerto. Sedang belajar menulis dan Buku Perdana yang sudah diterbitkan: "From Home With Love" Tahun 2016, Buku ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru PNS yang Mantan TKW

Guru PNS yang Mantan TKW

Wanita inspirator ini bernama Suhardiyani atau lebih dikenal dengan panggilan Suha Laoshi. Dia dulunya hanya seorang ibu rumah tangga yang pernah mengalami masa-masa sulit bersama keluarga kecilnya di awal tahun 1998. Adalah pengalaman hidupnya yang pahit yang telah membawanya menjadi seorang guru PNS. Hingga pada masa akhir beliau menjadi guru di sekitar tahun 2015 dia telah mampu menginspirasi beberapa siswanya hingga melanjutkan pendidikan di China untuk belajar bahasa Mandarin. Suhardiyani adalah seorang guru bahasa Mandarin di SMA Negeri 1 Purwokerto dari tahun 2004 hingga 2015 yang karena cara mengajar dan mendidiknya mampu menginspirasi para siswanya untuk mengikuti jejaknya.

Berawal dari kekisruhan negeri ini di awal tahun 1998, Suhardiyani yang waktu itu hanya seorang ibu rumah tangga namun sebenarnya mempunyai skill dalam bahasa Inggris itu harus merelakan dirinya untuk membantu sang suami untuk menyelamatkan ekonomi keluarga. Suaminya yang waktu itu bekerja di sebuah perusahaan swasta harus mengalami PHK karena perusahaan terpaksa gulung tikar. Awalnya sang suami terlebih dahulu mendaftar menjadi TKI di Malaysia namun mengalami kegagalan karena hasil tes medikal tidak lolos. Dengan berat hati ia harus rela meninggalkan suami dan anak pertamanya waktu itu baru berumur 14 bulan untuk mencari peruntungan di negeri Meteor Garden (Taiwan) dengan harapan dapat menyelamatkan perekonomian keluarga. Komitmen ini dengan terpaksa diambil bersama suami karena dengan kondisi terpaksa di mana sang suami sangat kesulitan untuk mencari pekerjaan di tahun itu setelah masa PHK. Bahkan untuk menjadi seorang penjaga toko atau salesman pun sangatlah sulit . Saat itu hampir semua perusahaan sedang mengalami pailit dan berusaha memperketat jumlah karyawan.

Selama hampir dua tahun Suhardiyani menjalankan niat baiknya menjadi TKW di Taiwan. Dibalik kepedihan dan tangisnya harus berpisah dengan anak dan suami, dia mengalami keberuntungan setidaknya mendapatkan seorang majikan yang baik yang juga dapat membimbingnya untuk bisa menjadi orang baik pula, Suhardiyani mengambil sisi positif dari pengalaman pahit ini untuk mempelajari banyak hal dan salah satunya dia mampu menguasai bahasa Mandarin dengan cukup baik. Di mana mempelajari bahasa asing merupakan kesenangan dan keahlian yang dimilikinya sebelum berangkat menjadi TKW.

Sepulang dari Taiwan, Suhardiyani mencoba memanfaatkan kemampuannya dalam bidang bahasa terutama bahasa yang baru dikuasainya yaitu bahasa Mandarin. Dia mencoba untuk menjadi seorang pengajar di sebuah lembaga pendidikan non formal. Karena kepiawaiannya dalam bahasa, tanpa harus melamar pekerjaan ke sana kemari, Suhardiyani banyak diminta lembaga pendidikan untuk menjadi pengajar. Suhardiyani yang tanpa memiliki ijazah guru, pernah diminta mengajar bahasa Inggris di sebuah SD dekat rumah. Lalu diminta mengajar di sebuah SMA Swasta di kota Purwokerto, dan terakhir, dia diminta untuk mengajar di SMA Negeri 1 Purwokerto. Akhirnya sejak tahun 2004 Suhardiyani mengabdikan dirinya untuk menjadi pengajar di sekolah tersebut.

Mungkin Tuhan sudah menggariskan kehidupannya untuk menjadi seorang guru PNS. Sesuatu yang tidak pernah dia impikan sebelumnya. Karena baginya mengerjakan sesuatu ketika sesuatu itu telah menjadi passion-nya akanlah menghasilkan sesuatu yang baik. Hingga pada tahun 2005 ada pendataan guru secara nasional dan di tahun 2008 suhardiyani yang mantan TKW di Taiwan dan hanya berijazah SMA telah diangkat menjadi seorang guru PNS. Memang terdengar aneh dan banyak yang mempertanyakan. Tapi itulah yang terjadi. Suhardiyani menjadi seorang guru PNS di SMA Negeri favorit di Purwokerto. Selama menjadi guru di sana dia banyak mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Beberapa kali mengikuti pelatihan di P4TK Bahasa di Jakarta, 1 kali belajar di Jinan University Kuangzhou China tahun 2007, dan pernah dipercaya oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk mengawal Kepala Dinas di China tahun 2013 dalam rangaka kerjasama SMK di Jateng dan Sekolah sejenis di China. Dan suatu ketika saya tanya, hal apa yang paling berkesan selama mendapatkan kesempatan untuk belajar lagi hingga ke negri China, dia menjawab, "Ketika saya datang ke Peresmian gedung SMP SMA 3 Bahasa di Purwokerto di tahun 2015, dunia terasa begitu sempitnya, hingga saya bertemu dan melepas kangen setelah 8 tahun tidak berjumpa, dengan seorang dosen Jinan University dan beliau masih mengenal saya. What a small world!" katanya.

Suhardiyani telah banyak menginspirasi peserta didiknya dan terbukti banyak siswanya yang melanjutkan kuliah di China dan bahkan sudah ada yang menjadi dosen bahasa Mandarin. Mereka mengaku terinspirasi dari gurunya, Menurut testimoni beberapa siswanya, Suha Laoshi, panggilan untuk guru Mandarin, mampu mengajarkan bahasa Mandarin dengan cara yang sangat menarik dan mempunyai cara mendidik para siswanya dengan gayanya yang asyik. Itulah mengapa Suhardiyani begitu dikenang oleh siswanya dan mereka merasa kecewa ketika suatu saat mendengar berita bahwa Suhardiyani tidak lagi mengajar di SMA Negeri tersebut. Suhardiyani harus pindah tugas di Dinas dan bukan lagi menjadi guru bahasa Mandarin di sekolah karena faktor penyesuaian ijazah dengan status kepegawaiannya. Suhardiyani saat ini menjadi salah seorang staf di Bidang Kebudayaan di Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Banyumas. Dia mengaku sering menangis ketika mengenang betapa dia begitu dekat dengan anak-anak dan mampu menginspirasi para peserta didiknya. Tetapi Suhardiyani mampu bekerja dengan baik di dinas tersebut dan menjadi seorang yang sangat diperhitungkan karena cara kerjanya yang profesional.

Dalam perjalanan hidup ini dia merasa banyak hal yang tak terduga yang dia alami. Dia sempat mengatakan bahwa, "Menjadi guru bukanlah merupakan impian saya, tetapi justru dengan menjadi guru saya mampu berbagi mimpi dengan siswa-siwaku. Dan setiap pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan passion kita, maka kita akan dapat bekerja dengan penuh totalitas."

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post