Suara... Dengarkanlah Aku
Pekik itu tertahan dalam keramaian
Luluh dalam hening hingga tersendat pada ujung kerongkongan
Perlahan sayu
Perlahan senyap
Perlahan membisu
Kian lama tak lagi terdengar
Pupus oleh kekuasaan
Tak terngiang lagi
Terbungkam oleh tirani
Menyisakan nestapa duka sebelah hati
Suara itu tak akan mampu menggaungkan bunyi
Sebab ia telah kalah oleh intimidasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Oh....suara, jangan menghilang. Tetaplah menggema meski terintimidasi. Oh...suara, tetaplah lantang agar terungkap isi nurani. Hehehe....suara dengarkanlah aku apa kabarmu pujaan hatiku....lbo koq jadi lagu Hijau Daun. Salam sehat dan sukses selalu bu guru syaannntiiiqqqqq. Barakallah.
Hehe iya kaya judul lagu y Bu.. Salam sehat n sukses selalu juga buat Ibu Raihana Rasyid yg luar biasa ini. Smga kesuksesannya jg menular ke saya. Aamiin