Sahabat Perbatasan
Terpencil, terluar, dan terbelakang
Banyak hal yang menghadang
Langkah kami terkadang terjebak lumpur
Namun ada jiwa yang siap bertempur
Bangunan reot beratap gabah
Dengan dinding penuh celah
Ingin punya bangunan megah
Ternyata hanya bunga mimpi yang indah
Masih banyak yang tak sekolah
Kaki kami melangkah tanpa arah
Tapi hadir jiwa-jiwa kuat
Mendorong kami agar jadi hebat
Pilu membiru
Banyak dari kami yang gagu
Bahkan kami juga buta
Tak tau huruf tak tau angka
Langit terang, terik menyengat
Tanpa ragu membakar semangat
Hanya saja kami tak punya alat
Dengan seragam berkain kusut
Kami hanya mampu melirih
Melalui dinding-dinding seni
Semoga kau tak juga tuli
Agar pesan ini ditanggapi
Kami tak banyak pinta
Kami hanya ingin berdaya
Untuk ikut membangun bangsa
Untukmu di sana
Yang duduk di singgasana
Ayu Diah Rahmani
Cikarang, 19 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar