Pagi hari. Sinar mentari merah merona di ufuk timur. Hawa yang cukup dingin menembus pelung kalbu menyisakan udara residu di paru-paru. Cahaya sang penguasa hari mencoba memberi kekuatan gaib yang tersimpan di tubuh setiap insan yang menerima manfaat ultraviolet. Vitamin D gratis diberikan sang Maha Pencipta untuk umat yang selalu bersyukur.

Satu dua anak sekolah mulai terlihat wara wiri di jalanan. Mentari pagi mengiringi langkah mereka menuju lautan ilmu di sekolah. Sang pengawal masa depan terlihat bersemangat mantap melangkah berharap ilmu yang di dapat bisa menaklukan dunia. Sang penerus bangsa melangkah pasti menembus batas cakrawala di ujung langit demi masa depan cerah dikawal sang mentari pagi.

Fatamorgana di ujung langit membuat terkesima dan tak bosan memandang. Indah, sejuk, damai. Rona merahnya menyemarakan pagi yang ceria. Insan pengisi buana memulai aktivitas pagi dengan semangat. Bunga-bunga mulai bermekaran, tetumbuhan mulai berfotosintesis, bergerak menuju sinar matahari demi pertumbuhan,hewan-hewan keluar kandang mencari makan di luar sana.

Semakin siang cahayanya semakin terik, panas, garang, membuat sebagian orang berlindung di rimbunnya pohon. Beruntung planet Bumi memiliki atmosfer dan lapisan ozon yang siap melindungi dari ganasnya sinar matahari. Ya sang peguasa hari mulai mengemban tugasnya menyinari mayapada dan sebagai petunjuk jalan ke mana harus melangkah. Terang benderang menerangi hati yang gundah gulana.

Indahnya hari lukisan abadi sang Pencipta, indahnya hari membakar semangat yang tak pernah padam dan......Indahnya hari tak habis untuk dibahas.

Banjar, 4 Pebruari 2022