Aku anak desa , anak seorang petani, yang selalu berkutat dengan lumpur, tak terbesit dalam fikiranku menjadi seorang guru, pasalnya keluargaku hampir semuanya petani dan aku tidak pernah bercita-cita jadi seorang guru.

Tiga adik dari Ibu semuanya petani hanya satu orang yang menjadi Guru itu pun satu angkatan denganku. Adik Bapakku punya anak dua, keduanya menjadi sopir bus. Hanya saudara jauh dari Bapak ada yang menjadi Guru.

Aku ingin menjadi seorang perawat. Awal cita-citaku menjadi seorang perawat setelah aku melihat suster di rumah sakit yang merawat Bapakku ketika sakit. Waktu itu umurku baru sebelas tahun .

Dalam pandanganku waktu itu, seorang perawat begitu elegan dengan seragam putih, peci putih di kepala dan sepatu hak tinggi menambah manis penampilan sang perawat, dari situlah aku terbayang menjadi seorang perawat.

Lulus SD aku melanjutkan sekolah SMP di kota dan ketika Wali Kelas bertanya kepada ku tentang cita-cita maka dengan mantap aku menjawab ingin menjadi perawat. Maka aku pun bertekad melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMA dan mengambil jurusan A2 Biologi.

Waktu itu aku tidak berminat sekolah di Sekolah Pendidikan Keperawatan (SPK) karena ada informasi tidak bisa melanjutkan kuliah, aku ingin kuliah. Informasi yang menyesatkan mungkin ya karena aku orang kampung.

(bersambung)

Banjar. 5 Pebruari 2022