Azwar Alif, S.Pd, MM

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Berdiri Bulu Remangku

Berdiri Bulu Remangku

#hr-25 #th-2

Hari mulai senja dan sebentar lagi magrib tiba, aku masih saja disini, dihalte tempat biasa aku menunggu angkot langganan untuk pulang ke rumah, jarak halte dengan rumah lumayan jauh, sekitar 30 menit perjalanan kalau lancar, kalau lalu lintas sedang ramai bisa memakan waktu 45 menit bahkan lebih. Hari ini aku kesorean pulang dari kampus gara - gara mengerjakan tugas dulu di perpustakaan.

Aku lihat keatas, ternyata langit mendung dan benar saja rintik - rintik air dari langit mulai turun.

"Mudah - mudahan ga hujan deras, bisa sampai magrib nih tiba di rumah", gumamku...

Angkot yang kutunggupun belum juga nongol. Tiba - tiba aku dikejutkan dengan suara berat bapak - bapak yang kukenal dan beliau adalah tetanggaku dan biasa aku panggil pakde Yatno...

"Nduk, blm pulang?", tanya pakdhe Yatno

"Belum pakdhe, nih lagi nunggu angkot", jawabku ngasih penjelasan ke pakdhe.

"Ya udah bareng pakdhe aja yuk!", pakdhe memberikan tawaran.

"Makasih pakdhe, Gia nunggu angkot aja lagian hujan pakdhe". Aku menolak ajakan pakdhe untuk ikut bareng pulang berboncengan motor.

Aku ga enak aja kalau harus berboncengan sama laki - laki yang bukan mahramku walaupun pakdhe Yatno sudah kaya saudara bagiku.

"Ya udah pakdhe duluan ya nduk..."

"Ya pakdhe, hati - hati pakdhe..."

Pakdhe Yatno berlalu dan seketika itu bau anyir tercium hidungku, bau anyir darah segar...

"Bau darah apa ini ya, perasaan ga ada sesuatu apapun atau tidak ada yang terluka", batinku saat itu.

Aku cuek aja dan alhamdulillah angkot yang aku tunggu - tunggu datang juga, penumpang sepi dan jalanan juga sepi, mungkin karena mau magrib jadi orang - orang dah mulai berdiam di rumah. Setelah sekitar 30 menit perjalanan akhirnya aku sampai rumah dan aku heran melihat rumah pakdhe Yatno kenapa ramai orang berdatangan dan ada bendera hitam.

"Assalamualaikum", aku memberikan salam sesaat sebelum masuk rumah.

"Waalaikumsalam", jawab ibu dari dalam rumah. "Kamu dah pulang nduk?, tanya ibuku.

"Iya bu", oya bu, kenapa di rumah pakdhe Yatno penuh orang bu?" Tanyaku ke ibu

"Lho kamu belum tahu to nduk kalau pakdhe Yatno meninggal karena kecelakaan tadi sore habis ashar", ibuku memberika penjelasan

"Innalillahi wainnaillaihi rajiun"....seketika badanku menjadi lemas, darahku seakan berhenti mengalir, pikiranku langsung melayang kekejadian tadi sore sewaktu pakdhe Yatno memberikan tawaran untuk pulang bareng. Ya Allah ya Rabbi...terus tadi itu siapa yang nawarin aku pulang bareng...seketika bulu remangku berdiri.

"Heh, kok bengong, ntar kesambet lho", ibuku mengagetkanku...

"Eh, nggak kok bu, ya udah Gia ke kamar dulu ya bu skalian sholat magrib"

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post