Tergerus Rasa
Kala sehari penuh kubertelut pada Sang Khalik
Memohon petunjuk dalam risauku
Nihil kudapat diakhir kata
Akupun beranjak tak tentu arah
Saat angin membawaku berhenti diperhentiannya
Kala pelangi muncul diperhentianku
Kugoreskan rasaku di atas batu ini
Yang gundah gulana dalam penantian panjang
Sekian lama tak tentu kabar
Dikau yang kunanti dalam sepiku
Bisikan angin semakin terasa "kau takkan kembali"
Walau kuabaikan, bisikannya semakin nyata
Penyangga hatiku terguncang
Bawah sadarku terlucuti
Surut harapkuku merindumu
Sirna sudah asaku tuk bersua
Bola mataku menari-nari
Lambat laun pandanganku memudar
Gelap....
# 11 Desember 2020 #
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi keren bunda.. Salam literasi
Terimakasih bu...Salam kenal...