Menulis merupakan kegiatan yang membahagiakan. itulah pengakuan yang dituliskan oleh Kenneth. Bagaimana mungkin menulis merupakan kegiatan yang membahagiakan? Kenneth menjelaskannya bahwa seperti yang dikatakan oleh Emerson bahwa untuk menulis dia tidak perlu memikirkan hal yang banyak atau hal yang berat. Namun kemudian hal yang dituliskannys itu dapat membuatnya terus merasa bersemangat sepanjang hari.

Saya teringat seorang guru Australia yang Mengajar kelas 8 SMP. Dia bernama Carly. Setiap kali dia akan memulai pelajaran, Dia meminta siswanya untuk diam sesaat. Pada saat diam itu Dia meminta agar siswanya memikirkan hal-hal yang indah yang dialaminya dalam seminggu kemarin. Dia mencontohkan bahwa dia sangat bahagia bisa dapat mengantar kakaknya bermain baseball.

Para siswa secara bergantian diminta untuk menyampaikan hal yang membahagiakan yang dialaminya selama satu minggu. Tentu saja siswa hanya menyampaikan satu yang terbaik saja yang dialaminya dalam satu minggu. Setelah itu Carly meminta para siswanya untuk menuliskan pengalaman pengalaman yang baik tersebut, atau pengalaman yang tak terlupakan tersebut ke dalam buku tulis. Perintah Carly tersebut dilaksanakan oleh siswa dengan menulis satu atau dua kalimat pada buku yang namanya learning log.

tindakan yang dilakukan oleh Carly memicu pertanyaan bagi saya. untuk apa dia menuliskan hal-hal yang indah, atau hal-hal Yang Tak Terlupakan yang dialami oleh siswa pada buku catatannya sebelum mereka belajar. Karena yang ditulis oleh siswa pada learning love itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dipelajari pada hari itu.

Jawaban Carly sangat mencengangkan saya. Dengan sangat meyakinkan Carly menjelaskan seperti berikut. Para siswa memiliki kehidupannya sendiri sendiri ketika mereka di rumah. Ada yang memiliki keluarga lengkap, ada yang mereka adalah anak adopsi, ada juga mereka anak pengungsi. Selain itu ada juga anak yang sengaja tidak tinggal dengan orang tuanya hanya untuk melanjutkan sekolah di sekolah yang menurut orang tuanya sangat bagus. Dalam satu minggu masing-masing siswa mengalami hal yang berbeda-beda. Sangat diharapkan bahwa mereka mengalami hal-hal yang menarik yang membuat mereka merasa bahagia yang membuat mereka merasa menjadi orang yang berguna dan berharga. Namun harapan tersebut tidak selamanya terpenuhi. Ada beberapa siswa yang mengalami perundungan dan hal-hal lain yang negatif yang tidak menyenangkan selama mereka berada di rumah.

Hal yang tidak menyenangkan akan mempengaruhi pikiran siswa setiap saat, selama hal yang tidak menyenangkan tersebut belum Terlupakan. Ketika hendak belajar pun hal yang tidak menyenangkan tersebut mempengaruhi pikiran siswa. Untuk menetralisirnya maka saya meminta para siswa untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan atau hal-hal yang menarik yang mereka alami.

Dengan berbekal pengalaman yang menarik yang ada dalam pikirannya, mempengaruhi suasana hatinya. Untuk lebih menguatkannys maka saya meminta mereka untuk menuliskannya di log. Menurut Karli terdapat perbedaan antara siswa yang diawali dengan diminta merefleksikan hal-hal yang menyenangkan sebelum belajar dibandingkan dengan siswa yang tidak diberi kesempatan untuk merefleksikan hal-hal yang menyenangkan.

Berdasarkan praktik mengajar Carly yang dimulai dengan menulis hal-hal yang menyenangkan, dapat disimpulkan bahwa menulis hal-hal yang baik akan membuat Pikiran menjadi baik. Menuliskan hal-hal yang menyenangkan akan mempengaruhi Perasaan hati selama seharian. Demikian pula seperti perkataan Emerson di atas bahwa menulis Tidak perlu hal yang berat cukup menuliskan hal yang ingin ditulis saja, misalnya hal yang menarik seperti yang dilakukan oleh Carly kepada siswanya. Cara ini membantu si penulisnya itu sendiri mendapatkan manfaat psikologis yaitu merasa senang selama seharian. Atau merasa bahagia karena memiliki pemicunya yaitu dia menuliskan hal-hal yang menyenangkan.