Pada saat Nabi menerima wahyu yang berat, suara lonceng dan lebah seolah berdengung. Seandainya surat itu Allah turunkan kepada gunung, maka gunung itu akan hancur karena takutnya kepada Allah swt.

Kandungan ayat Al Quran ini bisa berat dalam aspek artinya. Seratus kepala, dua ratus kepala tidak cukup untuk mensurahkannya. Sampai ini, masih lahir pendapat-pendapat baru seolah tidak pernah habis. Bagaimana agar bisa memahaminya, bangun malam. Kenapa harus malam? Inna nasiatan lail, hiyya

Nashiah artinya permulaan atau bangkit, bisa juga berarti sedikit demi sedikit. Sehingga bangkit fi waktu malam lebih sesuai untuk manusia karena lebih tenang, lebih hening. Bangkitnya sebelum tidur atau sesudah tidur? Para ulama berbeda pendapat. Ini bukan berkaitan dengan pelaksanaan solat tahajud, melainkan permulaan malam.

Dulu, pada masa Nabi, pada saat magrib tiba, langsung sepi. Maka bisa digunakan untuk menghubungkan diri dengan Allah. Jadikanlah Allah wakilmu, serahkan pada Allah.

Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Gunung saja bisa hancur. Apa maksud ayat ini dikaitkan dengan kondisi masyarakat sekarang?

Siapa yang lebih kuat, manusia atau gunung? Gunung tahu diri, manusia yang bisa menerimanya, manusia terpilih. Konon waktu Allah pertama membuat bumi, bumi oleng. Maka Allah tancapkan gunung? Malaikat bertanga adakah yang lebih kuat dari gunung? Besi, Api, air, awan yang memikul air, angin yang menggiring awan, tarikan dan hembusan nafas seorang muslim.