Hidup manusia mempunyai jalan menurut takdir yang Allah tetapkan, itulah dikenal taqdir muallaq dan takdir mubram artinya takdir yang bisa dirubah dan takdir yang tidak bisa dirubah. Kedua taqdir ini Allah tidak samakan kadarnya, Allah lebih meninggikan dan meluaskan taqdir yang bisa dirubah. Berdasarkan firman Allah dalam surah Al-Baqarah:30

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Allah menciptakan dunia ini sebagai ladang dan tempat usaha, dan Allah juga berikan ilmu pengetahuan kepada manusia supaya mampu berusaha untuk dirinya sendiri. Manusia, Allah berikan akal yang mampu berfikir dan mengerjakan apa yang manusia pikirkan baik perkara yang saleh maupun yang salah, dalam Al-Qur'an Surah As-Syamsi: 8, Allah SWT berfirman:

Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.

Allah memberikan kesempatan luas bagi manusia untuk menentukan jalan taqdirnya sendiri apapun, kemanapun yang diinginkan manusia itu sendiri, Tapi , manusia harus mengetahui semua perbuatan manusia mempunyai konsekwensi yang baik dibalas baik yang buruk dibalas buruk. Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surah Al-Zalzalah: 7-8

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

Marilah langkahkan kaki kepada jalan kebaikan.