Bambang Herru Istiyanto
Bambang Herru Istiyanto, S.Pd.SD. lahir di Batang, 23 April 1979. Dia sehari-hari bekerja sebagai guru kelas VI di SD Negeri Menguneng 01, Warungasem, Batang, J...
Selengkapnya
Sumpah Telah Terabadikan
Sumpah Telah Terabadikan
Karya: BenSetia
Sumpah telah terabadikan
Janji menyatu dalam persatuan
Satu tak akan terpisahkan
Dalam bingkai satu tujuan
***
Ketika para pemuda
Telah berikrar demi bangsa
Bukan hanya untuk diri dan kelompoknya
Tinggi gunung bergetar dibuatnya
***
Ketika sumpah keluar dari mulut para pemuda
Mengaku satu bangsa Indonesia
Ganas gulungan samudera
Bagai teman pengikat sesama
***
Ketika keberagaman bukan menjadi penghalang
Ketika kebersamaan menjadi landasan persatuan
Terbentuklah pondasi sebuah kekuatan
Kekuatan tiada terbantahkan
***
Batang, 28 Oktober 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sumpah yang menyatukan seluruh Pemuda di Indonesia saat itu. Sayang semangat itu mulai luntur. Puisi yang keren, Pak
Bersatu terbentuk kekuatan, Berberai muncul keruntuhan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia harga mati.Boleh masyarakat abai dengan pahlawan. Namun sebagai pendidik tentu kita masih terus menggelorakan semangat kepada generasi muda.Terima kasih telah setia SKSS dan berbagi kebaikan.Salam sehat dan sukses selalu.
Luar biasa pak Ben penuh inspirasi dan mencerahkan
Keren Pak Herru
luar biasa puisinya mas, salam sukses
Keren, puisi yang sarat pesan moral dan kritik sosial
Mantap, Pak Heru. Itu Indonesiaku. Salam bahagia.
Semangat sumpah pemuda yang mulai luntur membuat prihatin.