Bhams_Widie ( Mas Bro )

Saya dilahirkan di tengah keluarga sederhana di Sumenep tahun 1987, dibesarkan di sebuah desa di ujung timur kabupaten Sumenep, di Pulau Poteran, tepatnya di De...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku jadi GENIT karena Mas MAMAN

Aku jadi GENIT karena Mas MAMAN

Bams, begitu sahabat dan teman memanggilku, pemuda desa di ujung timur pulau sumenep, sebuah desa di pulau kecil dan terpencil yang mengapung di ujung dermaga. Tumbuh besar di desa mbuatku tak tahu pergaulan diluar sana, yang ku tahu aku hanyalah pemuda biasa yang setiap harinya membantu orang tua mencari nafkah, setiap petang hidupku ditengah lautan, mencari ikan untuk dijual dan sebagian untuk kami makan, meski demikian sebagai anak pulau aku sangat bangga, sebab di ujung dermaga tua itu selalu tersemat rasa bahagia yang kugantungkan dilangit yang mulai menjingga, meski semua sirna bersama senja yang tak mau menunggu lama, sebab petang datangkan purnama.

Saat itu desa kami kedatangan tamu dari kota, mereka adalah mahasiswa dari kampus ternama, tinggal di balai dekat rumah menjadikan aku dan anak kota itu sering bercengkrama, mengenal satu sama lain dan aku banyak belajar dari mereka. Mas beny, mas Qinan dan Mas Maman, tiga pria kota itu yang selalu menghabiskan malam denganku. Tak ada yang aneh dari ketiganya, Hanya saja aku melihat Mas Maman lah yang paling menarik diantara mereka, dia selalu bercerita asik tentang kehidupan dikota, banyak hal yg tidak aku ketahui dia crritakan, berteman dekat dengan banyak wanita sudah biasa baginya, berbeda denganku yang hidup di desa yang awam tentang pergaulan yang leluasa seperti di kota, maklum saja karna aku termasuk pemuda desa yang alim dan taat beribadah.

Seminggu sudah mereka di sini, banyak hal yang mereka kerjakan, mulai infrastruktur desa yang mereka perbaiki hingga mengenalkan aksara pada kami yang tak tahu membaca.

Dina, gadis belia yang tinggal disebelah rumah, dia adalah bunga desa, parasnya bersih masih tak tersentuh dunia kosmetik, kulitnya kuning langsat berpenampilan alami membuatnya terlihat anggun dimata para lelaki.

"Hai Neng...!" Sapa mas Maman pada Dina

"Hmmmm..." Dina hanya tersenyum

"Boleh kenalan gak neng, aku Maman anak Parsanga yang sedang KKN disini, udah seminggu disini kayaknya aku baru lihat kamu..? Kata mas Maman sambil menjulurkan tangan untuk bersalaman

"Eeeee... Neng anak sini ya?" Lanjutnya karna Dina tak juga bicara sepatah katapun dan tak menggubris sapaan mas Maman tadi

"Broo... Ayo ke basecamp aja, km tuh gak bisa lihat cewek langsung jelalatan" suara Mas Beny memecah keheningan diantara mas Maman dan Dina.

"Ayoook.....ahhh..!" Sambung mas Qinan sambil menarik sebelah tangan yang sempat mas Maman sodorkan untuk bersalaman.

Malam sudah tiba, sehabis solat Isak di musollah aku bergegas pulang, sebab aku belum sempat makan malam. Tak sengaja mas Maman melihatku di depan penginapan mereka dan mengajakku mampir, aku setuju saja sebab dia orangnya asik, kebetulan juga malam ini aku tak pergi melaut membantu bapak. Mas Beny dan Mas Qinan kulihat sibuk menyiapkan sajian hidangan santap malam.

"Brooo, ayo makan dulu dah siap nih.." Ajak mbak Fatim (Salah satu anak KKN dari 15 orang anggota)

"Jangan temenan sama Maman bams, dia playboy, udah banyak cewek yang dibuat patah hatinya sama Maman" Lanjut mbak Fatim sambil melempar senyum manisnya kearah kami berkumpul, Mbak Fatim Memang kelihatan suka usil sama teman yang lain

"Ayo Bams.. gabung.." Lanjut mas Beny

"Yuk Bams, makan dulu" Mas Maman memapah bahuku seperti sahabatnya yang lain, keakraban kami sudah terjalin.

Kami pun menikmati hidangan sederhana dimalam itu, dan setelah selesai kami semua kembali ke tongkrongan, tempat anak-anak KKN dan teman lain menghabiskan malam.

Seketika mas Maman menyeretku ke teras rumah kosong depan pendopo sebelah penginapan

"Bams.. Sini sebentar, aku mau tanya tentang Dina" mas Maman berbisik lirih di telingaku

"Aku masih penasaran, kenapa dia tadi diam aja pas aku ajak kenalan" sambungnya

"Emangnya harus gimana mas, kan memang Dina gak kenal sama mas Maman, ya diam lah dianya.." Jawabku polos karena memang tak paham tentang hal begitu

"Ehhh... Ini pertama kalinya loh aku gak di respon sama perempuan, biasanya juga semua yang aku ajak ngomong pasti seneng, apa lagi aku ajak kenalan, pasti mereka klepek klepek.." kata mas Maman dengan nada percaya diri

"Wah... Iya kah.. emang segampang itu ya mas ngajak bicara perempuan di kota?" Tanyaku heran.

Sempat berfikir sih, klo mas Maman yang ngajak kenalan pasti mereka akan merespon, mengingat dia memiliki wajah tampan, kulit putih dan bersih dan orangnya supel dan gampang bergaul, selain itu dia juga pandai bermain kata untuk memikat wanita, pantas lah, dia lulusan sastra bahasa.

"Iya lah.. Sini nanti aku ajarin bagaimana mendekati wanita cukup dengan kata-kata.... " Jawab mas Maman dengan serius

Dia mengajariku banyak hal cara usil dan taklukkan wanita yang baru kita kenal, merayu, dan mendekati perempuan yang kita sukai atau hanya kita usili.

Malam itu aku seperti mendapat tranfer ilmu saja dari mas Maman, yang membuatku lebih percaya diri menjadi laki-laki.

Beberapa hari kemudian teman2 KKN itu pulang, ada rasa sedih dalam hati karena kehilangan teman, namun ada bekal yang aku pelajari dari kawan seperti mas Maman dan kawan-kawan yang lain tentang banyak hal, dari kehidupan di kota hingga merayu wanita (Ilmu yang ditularkan oleh sang maestro seperti mas Maman) yang ternyata dia juga terkenal playboy seperti yang mbak Fatim katakan kemarin.

Sejak saat itu, akupun mulai berani dan mengaplikasikan apa yang mas Maman katakan, dan akupun mulai genit seperti mas Maman. Terimakasih mas Maman, pengalaman bersamamu membuatku selangkah lebih maju, setidaknya aku tak kuper dan berdiam terpaku, sia-siakan waktu mudaku berlalu begitu saja.

Bersambung........

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah penasaran sambungannya

20 Oct
Balas

Selanjutnya nakal.. Wkwkwk

20 Oct
Balas



search

New Post