Fathor Rozi, S.Pd

Alhamdulillah, perkenalkan nama saya Fathor Rozi, saya saat ini mengajar di SMP Muhammadiyah Bondowoso sebagai Guru BK. Pendidikan SD sampai SLTA di seles...

Selengkapnya
Navigasi Web
Maukah Kau Menikah Denganku eps. 1

Maukah Kau Menikah Denganku eps. 1

 

tantangan hari ke 55

Oleh : Fathor Rozi, S.Pd

(Guru SMP Muhammadiyah Bondowoso)

 

Kota Tape, 12 Juli 2020

 

Sejenak dia terdiam, mendengar ucapan pemuda yang sedang duduk dihadapannya. Dia tak menyangka pemuda yang baru beberapa minggu dikenalnya telah berani mengungkapkan kalimat yang begitu langka diucapkan pemuda sekarang ini.

"Bagaimana bu?" Pemuda berusaha berusaha mendengar jawaban si gadis. Tapi mulut si gadis terasa diberi lem, sulit sekali untuk sekedar mengucapkan "A". 

Kemudian pemuda tersebut dengan tenang berkata lagi. 

"Ibu tidak perlu menjawabnya sekarang, saya beri waktu tiga hari jika Ibu tetap diam berarti Ibu setuju menikah dengan saya." 

Hati si gadis ini makin tidak karuan, antara percaya dan tidak. Si Gadis tidak menyangka sampai sejauh ini pemuda tersebut berani mengungkapkan keinginannya.

 

Malam itu si gadis tak kunjung bisa tidur, dia hanya membolak-balikkan badannya ke kanan dan kiri, pikirannya teringat ucapan pemuda yang tadi sore berkunjung ke rumahnya. 

"Benarkah ini, apakah aku bermimpi, ah, tidak. Biar besok aku konsultasi dengan kakakku." Gumamnya.

"Mas, kemarin sore aku kedatangan seseorang pemuda yang tujuannya hendak melamar ku." Cerita gadis tersebut kepada Kakak-kakaknya.

"Melamar gimana? Orang mana? Sudah beberapa lama kamu mengenalnya? Apa sudah kenal sama keluarganya?, Kerjanya apa?, Usianya berapa? Jangan main-main dengan perkara yang sakral ini, karena akan digunakan selamanya." Komentar kakak-kakaknya.

Pertanyaan bertubi tubi dilontarkan kakak si gadis bergantian. Si gadis hanya tertunduk diam dan coba menjawab satu persatu pertanyaan yang dilontarkan kakak kakaknya.

 

Mendengar jawaban dari sang adik. Ketiga Kakaknya terdiam. Kemudian kakak yang nomor tiga menyampaikan pendapatnya.

"Mungkin ini jodoh adik kita, sudah banyak yang suka dengan dia tapi semuanya tidak ada yang berani mengutarakan keinginannya." 

Kakak kedua pun mengiyakan, kemudian kakak pertama menyampaikan,

"Kalau pemuda ini bersungguh sungguh untuk melamarmu, coba nanti telpon, suruh dia datang menemui kami semua sebagai pengganti Bapak yang sudah lama tiada.

Bersambung....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga berjodoh.Mantul cerpennya

12 Jul
Balas

Amien... terimakasih

12 Jul

Ditunggu kisah selanjutnya pak

12 Jul
Balas

Siap

12 Jul

Ah ..bersambung bikin penasaran aja.. kereen bu

12 Jul
Balas

Maaf bapak ya ..bukan ibu

12 Jul

Maaf bapak ya ..bukan ibu

12 Jul

ditunggu kelanjutannya

12 Jul
Balas

Bagus Bapak, saya tunggu kelanjutannya

12 Jul
Balas

ditunggy lanjutannya pak..salam literasi

12 Jul
Balas

Keren

12 Jul
Balas

Amien terimakasih

12 Jul

Keren Pak. Jadi ingin segera tahu kelanjutan ceritanya.

12 Jul
Balas

Terimakasih Bu... siap

12 Jul

Penasaran

12 Jul
Balas

Hehehe

12 Jul



search

New Post