Bani Chajar

Guru fisika SMA 2 Semarang. Memiliki minat menulis dan hobi badminton. Sesekali suka travelling....

Selengkapnya
Navigasi Web
(Masih) Seputar Mengawas PHT

(Masih) Seputar Mengawas PHT

Suasana ruangan kelas pagi ini hening. Anak-anak sedang berkonsentrasi penuh mengerjakan soal-soal PHT. Maklum pagi ini mapel yang diujikan matematika umum bagi program MIPA maupun IPS. Mapel ini cukup membuat beberapa siswa mengekeret nyalinya saat bertemu. Meski sebagian kecil siswa lain punya pendapat berbeda, namun secara umum banyak siswa yang cukup takut menghadapi matematika. Pada kurikulum 2013 mapel ini muncul di kelas MIPA dan IPS dengan nama Matematika (Umum). Materi yang dibahas sama untuk kedua program tersebut. Untuk anak MIPA yang sudah terbiasa hitungan, umumnya mereka tidak merasa kesulitan. Alur pikiran anak MIPA umumnya tersusun sistematis dan menyukai pola-pola tertentu serta simbol-simbol dalam suatu proses pemecahan masalah. Oleh karenanya mereka terbiasa mencari solusi dengan metode matematis dalam penyelesaian soal-soal yang juga muncul di mapel lain seperti kimia dan fisika. Mereka juga kebanyakan memiliki minat dan kemampuan lebih dalam mengkonstruksi sebuah persoalan dalam suatu sistem yang tertata rapi sehingga memudahkan dalam pencarian solusi. Lain halnya dengan anak IPS, umumnya mereka tidak terlalu menyukai perhitungan. Meski sebetulnya perhitungan penting dalam semua bidang, namun minat mereka tidaklah sebesar ketika mempelajari hal-hal yang bersifat sosial. Umumnya mereka lebih menyukai sesuatu yang bebas, tidak terlalu terikat aturan, dan lebih fleksibel dalam interaksi sosial dengan lingkungan. Meski kemampuan matematis mereka tidak sehebat anak MIPA, namun personalitas dan daya jurang mereka tidak boleh dipandang remeh. Kemampuan menyelesaikan masalah dengan model terbuka dan pendekatan nonformal seringkali membuahkan solusi yang pas dan mengena. Kembali ke ruang tes yang masih juga hening karena anak-anak sibuk dengan lembar soal yang ada di depannya. Mereka tampak berpikir keras menyelesaikan soal-soal matematika umum yang diujikan pagi ini. Materi apa gerangan yang mampu membuat mereka tampak tegang. Kulihat sekilas materi tes dari sisa soal yang ada di meja pengawas. Oh, rupanya anak-anak kelas 10 harus berkutat dengan trigonometri dan Bangun Ruang. Ternyata aturan-aturan sinus, cosinus, tangen, dan sudut-sudut segitiga, limas, trapesium mampu memporak-porandakan pikiran mereka. Kuamati satu-persatu wajah mereka. Ada yang mengerenyitkan dahi, ada yang serius menatap soal tanpa pandangan matanya bergeser, ada yang menundukkan kepala sambil sesekali garuk- garuk rambut, ada pula yang kacamatanya merosot hampir di ujung hidung. Sesekali terdengar helaan nafas panjang. Aku tidak tahu pasti, apakah itu tanda mereka berhasil menemukan penyelesaian soal atau ungkapan kegalauan karena tak kunjung mampu menjawab soal, atau malah sekedar menyegarkan kembali otak mereka yang sedari tadi dipenuhi berbagai hal. Kubuka lembar soal yang lain. Ternyata kelas 11 mesti berjibaku menghadapi statistika dan persamaan garis. Ah, kali ini rerata, mean, median, modus, permutasi dan kombinasi sukses memusingkan kepala mereka. Pantas saja dari tadi mereka tampak sangat serius. Belum lagi persamaan garis singgung dan lingkaran yang harus mereka selesaikan. Bisa tambah muter-muter otak mereka karena harus bekerja ekstra keras. Padahal persamaan garis lurus yang menyinggung lingkaran di suatu titik, endingnya tidak bagus. Kenapa, karena sekali mereka bertemu, selanjutnya keduanya akan terpisah dan tak akan pernah bertemu kembali.... ah, kok jadi ngelantur...hehehehe intermezo sedikit supaya tidak tegang lihat anak-anak. Waktu menunjukkan pukul 08.45 wib. Anak-anak belum juga memperlihatkan tanda-tanda kalau mereka sudah berhasil menyelesaikan tugasnya. Sesekali terdengar bunyi lembar kertas soal yang dibuka bolak-balik diantara helaan nafas yang juga masih ada. Kubereskan berkas-berkas di mejaku. Amplop soal, sampul LJK, daftar hadir, dan berita acara tes kumasukkan map. Sambil bersiap-siap karena sebentar lagi waktu habis dan giliranku bertugas

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya melihat bahwa keterampilan berhitung pada sebagian Generasi Z tidak secanggih keterampilan menggunakan gawai.

31 Mar
Balas

jaman berbeda, tantangan berbeda, kebiasaan berbeda pula

31 Mar



search

New Post