Hidup adalah pilihan, Manusia punya hak memilih apakah dia ingin ke kanan atau ke kiri.. Tuhan tak mencampuri pilihan manusia. Mau jadi jahat atau baik, pemenang atau pecundang, itu terserah manusia. Tuhan juga tak menghancurkan manusia sombong, jahat, dan bengis. Bahkan ketika mereka mau berusaha keras, Tuhan justru memberikan nikmat (rezeki) yang lebih. Manusia diberi pilihan dan konsekuensi atas yang pilihan masing-masing. Dia hanya mengajarkan kepada manusia untuk bersikap dewasa, yakni harus menentukan pilihan dan manusia akan mendapatkan buah dari tiap pilihan yang diambil.

Hidup bukanlah untuk harta, nama ataupun status. Itu semua hanya alat untuk menuju ke tujuan kehidupan hakiki. Seperti perahu berlayar di air. Tanpa air perahu tak bisa berlayar, namun perahu tidak berlayar untuk air, tetapi menuju ke pantai/perhentian akhir. Jika dia salah dalam berlayar di air maka dia akan tenggelam. Jadi air hanyalah alat/sarana yang mesti digunakan dengan benar untuk mencapai pantai kebahagiaan.

Menghadapi pilihan hidup, susah dan senang semua tergantung dari pikiran. Jaga pikiran untuk selalu berpikir positif. Setiap ada masalah, pasti ada jalan keluar. Sebesar apapun masalahmu, akan selesai juga pada waktunya. Orang sukses lebih banyak ditentukan oleh sikap/perilaku/attitude, sisanya oleh skill/ketrampilan. Jadi sikap kita dalam hidup sangat penting. Menghadapi semua masalah sebaiknya tinggalkan pikiran negatif. Jika terjadi masalah, hadapi dengan tenang dan pikirkan jalan keluarnya. Berdoalah pada Yang Maha Kuasa agar masalah cepat selesai.

Hidup harus kita nikmati. Betapapun berat beban masalah tidaklah penting. Karena itu sebetulnya bergantung pada berapa lama kita menahannya. Sama seperti segalon air, jika kita angkat dan tahan semenit atau dua menit, tidak masalah. Tetapi jika kita angkat dan tahan selama satu jam, mungkin lengan kita cedera (kram). Dan jika kita angkat dan tahan seharian, mungkin kita harus masuk RS. Padahal beratnya sama. Namun semakin lama kita pegang masalah tersebut, makin besar pula efek terhadap diri kita.

.

Begitu pula dalam hidup ini. Saat kita tanggung berbagai beban hidup : kecewa, marah, benci, gagal, kalah, sedih, dan sejenisnya sepanjang waktu, pelan namun pasti kita tidak akan sanggup bertahan. Makin lama beban itu akan terasa makin berat. Karena itu, yang perlu kita lakukan adalah menaruh beban itu dan beristirahat sejenak sebelum kembali memegangnya (menyelesaikan semuanya).

Seringkali kita lebih berfokus kepada masalah atau hal-hal negatif dan yang terjadi adalah masalah semakin bertambah. Atau fokus kepada alasan mengapa terjadi, akibatnya akan semakin banyak hambatan yang dihadapi. Fokus kepada kekurangan, maka kita akan semakin kekurangan. Begitulah kekuatan pikiran ini mengarahkan kita kepada yang kita pikirkan. Maka pikirkanlah hal-hal yang positif agar pikiran dan energi kita tercurah untuk hal-hal yang baik. Kondisi ini akan membuat jiwa menjadi lebih sehat dan bahagia.

Cobalah untuk mengasihani tubuh dan pikiran dengan sedikit bersantai menikmati hidup dengan mensyukuri apa yang sudah kita miliki. Karena pada akhirnya yang penting adalah seberapa baik kita menjalani hidup, belajar mencintai, dan belajar untuk melepaskan segala beban hidup. Semua masalah dan beban hidup memang tidak enak jika dilihat satu persatu. Namun ketika semua kita lalui dengan sikap hidup (respon) yang benar, pasti hasilnya akan bagus. Karena semua itu akan membuat kita menjadi tahan uji dan memiliki pengharapan lewat doa yang kita panjatkan.

Jadi sikap, cara pandang, dan respon kitalah yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak. Dan semua terserah Anda untuk menentukan pilihan.