Basarul Mahmudi (Kampusdesa.or.id)

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Genangan Bukan Anugerah
Genangan bukan anugerah

Genangan Bukan Anugerah

Ditengah rayuan air hujan masuk kepekarangan

Lumpur mengendap dimeja makan

bibir diutara semakin tenggelam

Menenggelamkan kaki dan warisan

Yang semakin dalam kebanjiran

Pesisir semakin hilang dan karam

Pagi sarapan angin

Siang bersantap angan

Malamnya, tanpa suap tertidur berselimut gelap

Dalam layu sepi berharap pagi cepat bertatap

Para perayu pencoleng macak gagah

Berkepentingan masuk lewat wacana

menghadang arah untuk perjalanannya

Ibu belum sempat mengusap keluh dan kesah

Ia harus berhadapan dengan wajah yang ia kasih,

Lemah pasrah melihat keadaan rumah

ditengah rayuan air masuk kepelataran

Sumber pangan hanyut terbawa gelombang

Direndam kebingungan

Bertahan, atau harus melangkah tumbang.

Tiap harinya hanya memohon

Semoga hujan membewa berkah

Bukan mengambil harga yang sudah dijaga

Tanpa tau harus lari kemana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post