Di tingkat masyarakat manapun keluarga merupakan rujukan keberhasilan dan kebahagiaan seseorang mungkin gagal dalam karir sosial tetapi jika ia sukses dan bahagia dalam kehidupan keluarganya, maka ia dipandang sebagai orang yang sukses. Sebaliknya ada orang yang sukses dalam karir sosialnya tetapi kehidupan keluarganya berantakan maka Orang itu tetap dipandang sebagai orang yang gagal.

Membangun keluarga tidak cukup hanya dengan hitungan rasional dan matematis hitungan psikologis justru merupakan faktor yang paling penting dalam membangun keluarga bahagia karena hubungan dalam keluarga bersifat Intens berlangsung lama dan terus-menerus.

Ada seseorang tokoh dihormati masyarakat tetapi justru tidak dihormati istrinya setiap kali istrinya diberi nasehat sang istri selalu marah padahal nasihatnya sama selalu tepat jika diberikan kepada orang lain.

Ternyata sang istri bukan menilai nasehat suaminya yang salah tetapi tidak mau diperlakukan sebagai orang lain ia merasa bahagia menjadi Belahan Jiwa suami tercinta bukan orang lain ia tahu bahwa nasehat suami sangat logis tetapi psikologi Seorang Istri sebagai objek sangat subjektif di mana aspek kognitifnya mendesak oleh aspek efektifnya.

Pondasi keluarga ada tiga yaitu cinta,dorongan Fitrah dan etos ibadah dapat disebut sebagai pondasi utamanya.

Cinta merupakan Pondasi yang sangat penting dalam membangun keluarga perasaan cinta suami pada istri dan sebaliknya akan membuat mereka lebih bisa menikmati sebuah kesulitan karena kesulitan yang ditempuh oleh dua orang yang saling mencintai justru memperteguh jalinan cinta ciri cinta sejati menikmati keberduaan hangat dalam pembicaraan saling mengikuti keinginan yang orang dicintai watak orang yang memiliki cinta sejati adalah memaklumi kekurangan dan memaafkan kesalahan orang yang dicintai.

Dorongan fitrah manusia dicipta Tuhan dengan fitrah menyukai lawan jenis Fitrah inilah yang mendorong orang untuk mencari jodoh dan kemudian Hidup berumah tangga hidup dalam kesendirian adalah berlawanan dengan fitrah hidup manusia Oleh karena itu diakui atau tidak sesungguhnya Hidup melajang itu terasa gersang.

Etos ibadah ibadah akan menjadi pondasi kehidupan keluarga bagi orang yang patuh kepada agama karena mereka menyadari bahwa semua aktivitas dalam kehidupan keluarga bahkan sampai kegiatan persetubuhan antara suami istri adalah bernilai ibadah menurut ajaran Islam nilai-nilai beragama separuhnya ada di dalam rumah tangga separuh lebihnya tersebar dalam berbagai aspek kehidupan.

Inti dari literasi di atas, kita harus mampu melengkapi pasangan tidak ada kesempurnaan pada diri kita apa yang menjadi kelebihan kita menjadi kekurangan untuk pasangan kita. Maka dari itu membangun keluarga sama halnya dengan membangun perlengkapan dalam diri kita.

Potret gambaran keluarga penulis

#psyKeluarga