Yang kupinta bukanlah oleh-oleh emas permata dan juga uang. Yang kupinta hanyalah kau pulang dengan membawa kesetiaan (Rita Sugiarto). Itulah lagu yang dia lantunkan ketika aku akan berangkat ke Jogja memenuhi undangan workshop penulisan bahan literasi yang diadakan oleh Direktorat Pembinaan Guru dan tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas. Istriku memang hobinya menyanyi dan suaranya lumayan bagus. Dia juga sumber inspirasi dan tempat curhat yang tak pernah lelah.

Kring .. kring.. hpku berdering. “Saya sudah sampai di Simpang Tanjung, bapak nunggu di mana?” sopir angkutan jurusan Entikong-Pontianak. “Saya nunggu di warung Pak Untung dekat bengkel Trenggalek” jawab saya. Kami biasa menggunakan travel saat bepergian ke Pontianak.

Jam setengah sepuluh saya tiba di bandara Supadio Pontianak. “Pak Bejo di mana, saya sudah di bandara juga”, telepon Bu Tri dari SKB Kembayan yang juga ikut kegiatan ke Jogja. Kemudian kami bertemu di depan Alfa Expres. “Langsung cek in saja yuk bu” ajak saya. Pada saat cek in Bu Tri harus periksa kesehatan di Klinik Keseharan Bandara karena Bu Tri sedang berbadan dua.

Tiba di Jakarta. Kami turun dari pesawat melalui pintu 25 di terminal tiga bandara Soekarno Hatta Jakarta. Kami berjalan menyusuri gate to gate yang ternyata lumayan jauh. Mobil golf mondar mandir mengangkut penumpang. Namun kami memilih jalan kaki saja, untuk melatih bu Tri yang sedang berbadan dua dan katanya harus banyak berjalan. Kami melakukan reservasi untuk melanjutkan perjalanan menuju Jogja.

Kami menunggu sekitar satu jam untuk penerbangan ke Jogja. Tepat pukul 14.15 pesawat ke Jogja take off dan sekitar pukul 15.54 landing di Jogja. Penuh, sempit, ramai, padat yang terjadi di ruang pengambilan bagasi membuat kami harus menunggu karena tidak ikut berdesakan. Tahun 2019 kita sudah pindah ke bandara yang baru kata sopir taksi yang berdiri di samping saya. Jogja memang sudah saatnya punya bandara yang lebih luas.

Penulis adalah peserta workshop literasi GTK PAUD dan Dikmas